Friday, April 18, 2014

Nilai Penting Syarah Al Musnad

Nilai Penting Syarah Al Musnad

Ketahuilah wahai saudaraku yang kucintai, tidak diragukan lagi bahwa kitab-kitab para ulama kita dan generasi Salafush Shalih yang diakui ulama sangat penting, khususnya kitab-kitab Syarah. Ketahuilah bahwa Syarah Al Musnad karya imam Ar-Rafi'i merupakan kitab penting yang dapat diambil manfaatnya oleh para pelajar. Cukuplah sebagai bukti akan pentingnya kitab ini karena pensyarahnya adalah imam Ar-Rafi'i r.
Adapun mengenai nilai penting kitab ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Nilai penting yang membedakan kitab ini dari kitab-kitab lainnya adalah pengarang menyebut hadits dengan sanad dan redaksi lengkap, seraya membahas tentang perbedaan antara naskah-naskah yang ada padanya dan memberikan komentar terhadapnya.
2. Imam Ar-Rafi'i juga menyebutkan profil para perawi Al Musnad secara detail dengan menjelaskan sebagian dari status mereka. Inilah keistimewaan kitab ini dari kitab-kitab lainnya. Beliau tidak melalaikan salah satu darinya kecuali sedikit saja, dan aku juga telah membahas sesuatu yang tidak disebutkan sesuai kemampuan.
3. Beliau juga mentakhrij hadits-hadits Al Musnad. Memang takhrijnya ringkas, tapi beliau menjelaskan hukum hadits yang diuraikannya dan tidak ada yang luput dari takhrij tersebut kecuali sedikit saja yang telah kujelaskan.
4. Imam Ar-Rafi'i juga menjelaskan arti-arti redaksi dan ungkapan-ungkapan pada hadits dengan menyebutkan penafsiran-penafsiran yang ada.
5.  Disamping itu, beliau memberi komentar terhadap imam Abu Al Abbas Al Asham yang menyalahkan imam Asy-Syafi'i dan menjelaskan hal tersebut di tempatnya. Beliau juga menjelaskan sebagian kekeliruan yang dilakukan sebagian Huffazh. Lihat –misalnya- syarah hadits No. 38.
6. Beliau juga menjelaskan redaksi-redaksi hadits yang Gharib, kemudian aku memberi penjelasan gambling terhadapnya dengan menyebutkan pendapat-pendapat tokoh dalam bidang ini, seperti imam Al Khaththabi, Al Jauhari dan lain-lain.
7.  Beliau memberi komentar-komentar fikih secara panjang lebar yang bisa disimpulkan dari hadits-hadits yang disebutkan. Dalam hal ini beliau telah memberi komentar dan pendapat bagus.
8.  Beliau juga sering menyebut pendapat para fuqaha dengan mengemukakan argumen dan Tarjih (penguatan). Jadi Syarah ini kaya dengan hadits-hadits Nabi g.
9.  Beliau juga mengutip sebagian kitab yang belum kami teliti, seperti Musnad Muhammad bin Aslam dan Fawa'id Muhammad Ibni Abdillah bin Abdul Hakam dan kitab-kitab lainnya.
10. Karena pentingnya kitab ini, banyak ulama yang mengambil manfaat darinya dan menjadikannya sebagai rujukan, seperti ulama-ulama di bawah ini:
a. Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul Bari. Misalnya adalah sebagai berikut:
  • Bab Al Istijmar Witran (bersuci dengan batu secara ganjil)
  • Bab Dalki Al Mar'ati Nafsiha Idza Tathahharat Min Al Mahidh (Wanita hendaknya meminjat dirinya jika telah suci dari haidh)
  • Bab Ash-Shalat Baina As-Sawari Jama'atan (shalat berjamaah diantara tiang-tiang)
  • Bab Idza Thawwala Al Imam Wa Kana Li Ar-Rajuli Hajatun (Jika seorang shalat berjamaah sementara Imam membaca bacaan yang panjang)
  • Bab Al Jam'i Baina As-Suratain Fi Ar-Rak'ati (menggabungkan dua surah dalam satu rakaat)
Dan juga dalam At-Talkhish Al Habir; lihat (1/34).

b. Az-Zarqani dalam Syarah-nya terhadap Al Muwaththa`. Lihat –misalnya- (1/23), (1/30), (1/77), (2/322).
c. Abu Ath-Thayyib dalam 'Aun Al Ma'bud (3/4).
d. As-Suyuthi dalam Tanwir Al Hawalik. Lihat –misalnya- (1/15), (1/18), (1/25), (1/35), (1/65), (1/114). Dan juga dalam Tadrib Ar-Rawi (1/311). Dan juga dalam Al Asybah Wa An-Nazha'ir (1/490). Dan juga dalam Basth Al Kaffi (hal 18).
e. Al Munawi dalam Faidh Al Qadir (4/376).
f. Ibnu Al Mulaqqin dalam Al Khulashah. Lihat –misalnya-: (1/23), (1/60), (1/111).
Dan juga dalam At-Taudhih Syarh Al Jami' Ash-Shahih.

g. Al Khathib Asy-Syarbini dalam Al Iqna' (1/107) dan Mughni Al Muhtaj (1/473).

Referensi: Musnad Imam Ahmad
Sumber link asli: http://panduan-hukum-islam.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment