tag:blogger.com,1999:blog-27668218506589809972024-02-20T03:02:17.277-08:00Panduan Hukum IslamMemuat banyak tatanan dan tuntunan tentang IslamAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/14435083294574047718noreply@blogger.comBlogger10125tag:blogger.com,1999:blog-2766821850658980997.post-39092361415105140692014-04-21T01:54:00.006-07:002014-04-21T01:54:58.087-07:00Qadha Ibadah Bagi Orang yang Murtad<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17pt; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; font-size: 13.0pt; mso-bidi-font-family: "Courier New"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Orang
yang murtad tidak wajib mengqadha ibadah yang ia tinggalkan selama murtad
seperti zakat dan puasa menurut pendapat yang masyhur. Tetapi ia wajib
mengqadha apa yang ia tinggalkan sebelum murtad menurut pendapat yang masyhur.
Pendapat lain mengatakan bahwa ia wajib mengqadha seluruhnya. Dan pendapat lain
mengatakan bahwa ia tidak wajib mengqadha keduanya. Ketiga pendapat ini
diriwayatkan dari Ahmad. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; font-size: 13.0pt; mso-bidi-font-family: "Courier New"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Adapun
perkara-perkara haram yang ia kerjakan, jika ia tertangkap oleh umat Islam,
maka ia menanggung kerusakan yang ia timbulkan atas jiwa dan harta benda.
Tetapi jika ia berada di tengah kelompok yang menolak hukum Islam, maka ada
beberapa riwayat pendapat tentang hal ini. <o:p></o:p></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14435083294574047718noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2766821850658980997.post-3824386707147290082014-04-21T01:52:00.000-07:002014-04-21T01:53:16.265-07:00Kaidah tentang Kewajiban yang Ditinggalkan dan Keharaman yang Dikerjakan Sebelum Memeluk Islam dan Bertobat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: center;">
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #262626; font-family: Souvenir; font-size: 13pt; line-height: 17pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">Kaidah ini berbicara tentang kewajiban yang ditinggalkan oleh
orang kafir asli (bukan murtad) seperti shalat, zakat dan puasa, bahwa ia tidak
wajib mengqadhanya setelah masuk Islam berdasarkan pendapat yang disepakati,
karena kewajibannya belum berlaku. Dalam hal ini tidak ada perbedaan apakah
risalah telah sampai kepadanya atau belum, dan apakah kekafirannya disebabkan
ingkar, atau keras kepala, atau bodoh.</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; font-size: 13.0pt; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 14.0pt;">Dalam hal ini tidak ada perbedaan antara kafir <i>dzimmi </i>dan kafir <i>harbi. </i>Lain halnya dengan hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang
kafir <i>dzimmi </i>seperti membayar hutang,
menunaikan amanah, dan mengembalikan harta yang ia ambil tanpa seizin
pemiliknya. Kewajiban-kewajiban ini tidak gugur lantaran memeluk Islam karena
kewajiban itu telah melekat padanya sebelum masuk Islam. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; font-size: 13.0pt; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 14.0pt;">Adapun kafir <i>harbi </i>murni,
ia tidak menanggung kewajiban apapun kepada umat Islam, baik dalam bentuk
ibadah atau dalam bentuk hak. Ia tidak wajib menunaikan kewajiban apapun, baik
berupa hak Allah atau hak umat Islam, meskipun ia tetap diberi sanksi lantaran
meninggalkan kewajiban tersebut seandainya ia tidak memeluk Islam. Alasannya
adalah karena Islam menutup segala sesuatu sebelumnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; font-size: 13.0pt; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Demikian pula dengan </span><span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; font-size: 13.0pt; mso-bidi-font-family: "Courier New"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">perbuatan-perbuatan yang diharamkan dalam Islam tetapi
dihalalkan dalam agamanya, seperti beberapa akad dan serah terima yang tidak
sah, riba, judi, penjualan khamer dan nabi, nikah tanpa wali dan saksi,
pengambilan harta umat Islam dengan cara paksa, dan lain sebagainya. Keharaman
perbuatan tersebut gugur dengan keislaman seseorang, sebagai baginya sama
seperti sesuatu yang tidak diharamkan. Dengan keislamannya, Allah telah
menolerir pengharaman akad dan serah terima yang tidak sah tersebut, sehingga
perbuatan tersebut dimaafkan baginya, dan ia tak ubahnya seperti orang yang
melakukan akad dan serah terima yang tidak diharamkan. Akad dan serah terima
tersebut baginya sama seperti akad dan serah terima yang sah bagi umat Islam.
Karena itu, akad-akad rusak yang mereka transaksikan itu diakui kepemilikannya
atas mereka jika mereka masuk Islam atau bermahkamah kepada kita. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; font-size: 13.0pt; mso-bidi-font-family: "Courier New"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Demikian
pula dengan akad nikah yang dinyatakan tidak sah sebelum ia dihukumi dengan
syari’at dan sebelum pelakunya masuk Islam. Lain halnya dengan sesuatu yang
belum mereka serah terimakan karena setelah masuk Islam mereka tidak boleh
melakukan serah terima yang diharamkan, sebagaimana mereka tidak boleh melakukan
akad yang diharamkan. Hal ini ditegaskan di tempatnya sesuai dengan firman
Allah,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-line-height-alt: 17.0pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="color: #262626; font-family: QCF_P047; font-size: 20.0pt; mso-ascii-font-family: Souvenir; mso-hansi-font-family: Souvenir;">ﮥ ﮦ ﮧ ﮨ ﮩ ﮪ ﮫ ﮬ ﮭ ﮮ ﮯ ﮰ ﮱ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="AR-SA" style="color: #262626; font-family: Souvenir; font-size: 20.0pt;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>
</span><i><span dir="LTR" lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; font-size: 20.0pt; mso-bidi-font-family: "Courier New";"><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<i><span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; font-size: 13.0pt; mso-bidi-font-family: "Courier New"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“Hai orang-orang yang
beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum
dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.” </span></i><span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; font-size: 13.0pt; mso-bidi-font-family: "Courier New"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(Qs. Al Baqarah [2]: 278) <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; font-size: 13.0pt; mso-bidi-font-family: "Courier New"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Allah
memerintahkan mereka untuk meninggalkan sisa-sisa riba yang tercela, tetapi
Allah tidak memerintahkan mereka untuk mengembalikan harta yang telah dikuasai.
Nabi </span><span lang="IN" style="color: #262626; font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; font-size: 13.0pt; mso-bidi-font-family: "Courier New"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">g</span><span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; font-size: 13.0pt; mso-bidi-font-family: "Courier New"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">
bersabda, <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-line-height-alt: 17.0pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="color: #262626; font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 25.0pt; mso-ascii-font-family: Souvenir; mso-hansi-font-family: Souvenir;">مَنْ أَسْلَمَ عَلَى شَيْءٍ
فَهُوَ لَهُ</span><span lang="AR-SA" style="color: #262626; font-family: "Courier New"; font-size: 25.0pt; mso-ascii-font-family: Souvenir; mso-hansi-font-family: Souvenir;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><i><span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; font-size: 13.0pt; mso-bidi-font-family: "Courier New"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>“Barangsiapa yang
masuk Islam dalam keadaan menguasai sesuatu, maka sesuatu itu menjadi
miliknya.”</span></i><a href="file:///D:/KERJAAN/Al%20Majmu%20Fatawa/Majmu'%20Fatawa%20buat%20jilid%2018/3.%20(lanjutan)%20Majmu'%20Fatawa%20Ibni%20Taimiyyah%2011c.doc#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; font-size: 13.0pt; mso-bidi-font-family: "Courier New"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; font-size: 13.0pt; mso-bidi-font-family: "Courier New"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; font-size: 13.0pt; mso-bidi-font-family: "Courier New"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Nabi
</span><span lang="IN" style="color: #262626; font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; font-size: 13.0pt; mso-bidi-font-family: "Courier New"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">g</span><span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; font-size: 13.0pt; mso-bidi-font-family: "Courier New"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">
juga bersabda, <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-line-height-alt: 17.0pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="color: #262626; font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 25.0pt; mso-ascii-font-family: Souvenir; mso-hansi-font-family: Souvenir;">وَأَيُّمَا قَسَمٍ قُسِمَ
فِي الْجَاهِلِيَّةِ فَهُوَ عَلَى مَا قُسِمَ، وَأَيُّمَا قَسَمٍ أَدْرَكَهُ الْإِسْ</span><span lang="AR-SA" style="color: #262626; font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 25.0pt; mso-ascii-font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-hansi-font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01";">لاَ</span><span lang="AR-SA" style="color: #262626; font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 25.0pt; mso-ascii-font-family: Souvenir; mso-hansi-font-family: Souvenir;">مُ فَهُوَ عَلَى قَسَمِ الْإِسْ</span><span lang="AR-SA" style="color: #262626; font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 25.0pt; mso-ascii-font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-hansi-font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01";">لاَ</span><span lang="AR-SA" style="color: #262626; font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 25.0pt; mso-ascii-font-family: Souvenir; mso-hansi-font-family: Souvenir;">مِ</span><span dir="LTR" lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; font-size: 25.0pt; mso-bidi-font-family: "Courier New";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<i><span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; font-size: 13.0pt; mso-bidi-font-family: "Courier New"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“Bagian apa saja yang
dibagikan di masa jahiliyah, maka ia diberlakukan sesuai pembagian itu. Dan
bagian apa saja yang dilakukan di masa Islam, maka ia harus sesuai dengan
pembagian Islam.”</span></i><a href="file:///D:/KERJAAN/Al%20Majmu%20Fatawa/Majmu'%20Fatawa%20buat%20jilid%2018/3.%20(lanjutan)%20Majmu'%20Fatawa%20Ibni%20Taimiyyah%2011c.doc#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; font-size: 13.0pt; mso-bidi-font-family: "Courier New"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; font-size: 13.0pt; mso-bidi-font-family: "Courier New"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; font-size: 13.0pt; mso-bidi-font-family: "Courier New"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Pernikahan
orang-orang jahiliyah yang diadakan di masa jahiliyah diakui, meskipun banyak
di antaranya tidak diperkenankan dalam Islam. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; font-size: 13.0pt; mso-bidi-font-family: "Courier New"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Pendapat
ini sepertinya disepakati di antara para imam yang masyhur, tetapi ada
perbedaan pendapat yang janggal dalam beberapa kasusnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; font-size: 13.0pt; mso-bidi-font-family: "Courier New"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Adapun
harta umat Islam yang dikuasai oleh orang-orang kafir <i>harbi </i>kemudian mereka masuk Islam, ia tetap menjadi hak orang-orang
tersebut sesuai Sunnah Rasulullah </span><span lang="IN" style="color: #262626; font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; font-size: 13.0pt; mso-bidi-font-family: "Courier New"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">g</span><span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; font-size: 13.0pt; mso-bidi-font-family: "Courier New"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">, kesepakatan generasi salaf, dan mayoritas para imam. Pendapat
ini diredaksikan dari Ahmad dan merupakan madzhabnya yang kuat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; font-size: 13.0pt; mso-bidi-font-family: "Courier New"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Pengajuan
hukum kepada mahkamah Islam dalam kasus seperti ini, jika mereka memegang
perjanjian keamanan dan perdamaian, maka kita mengakui hak mereka dalam kasus
ini. Ketentuan ini berlaku dalam hak-hak yang wajib baginya sesuai keyakinannya
dalam agama kafirnya, meskipun penyebabnya diharamkan dalam agama Islam. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; font-size: 13.0pt; mso-bidi-font-family: "Courier New"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Adapun
terkait sanksi, seseorang tidak diberi sanksi atas perbuatan haram yang ia
kerjakan sebelum masuk Islam, baik ia meyakini keharamannya atau tidak. Ia
tidak diberi sanksi atas pembunuhan, riba, pencurian dan lain-lain, baik ia
melakukannya terhadap orang Islam atau sesama pemeluk agamanya. Alasannya
adalah karena jika ia melakukannya pada orang Islam, maka ia meyakini hal itu
boleh bagi mereka. Dan jika ia melakukannya pada sesama mereka, maka itu
hukumnya boleh dalam agama Islam meskipun ia meyakini hal itu dilarang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; font-size: 13.0pt; mso-bidi-font-family: "Courier New"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Karena
itu, kami mengatakan bahwa perampasan harta yang dilakukan oleh orang-orang
kafir dari tangan sesama mereka tidak diberikan sanksinya setelah mereka masuk
Islam meskipun mereka meyakini keharamannya. Jadi, manakala suatu perbuatan
hukumnya mubah dalam agamanya atau dalam agama Islam, maka sanksi dihilangkan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; font-size: 13.0pt; mso-bidi-font-family: "Courier New"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Akan
tetapi, jika suatu perbuatan diharamkan dalam dua agama, seperti seseorang yang
memiliki perjanjian dengan umat Islam, maka mereka menanggung kerusakan yang
mereka timbulkan atas jiwa dan harta benda. Mereka juga diberi sanksi atas
pelanggaran yang mereka lakukan terhadap umat Islam, dan atas perbuatan zina.
Tetapi ada perbedaan pendapat mengenai minum khamer. Namun jika perjanjian
mereka adalah dengan pihak selain umat Islam seperti kasus Mughirah bin Syu’bah,
maka ketentuan tersebut tidak berlaku. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; font-size: 13.0pt; mso-bidi-font-family: "Courier New"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; font-size: 13.0pt; mso-bidi-font-family: "Courier New"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Referensi: Kumpulan Fatwa Ibnu Taimiyyah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; font-size: 13.0pt; mso-bidi-font-family: "Courier New"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span style="background-color: white; color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.479999542236328px; text-align: start; text-indent: 0px;">Sumber link asli: http://panduan-hukum-islam.blogspot.com/</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<br /></div>
<br />
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<br />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<a href="file:///D:/KERJAAN/Al%20Majmu%20Fatawa/Majmu'%20Fatawa%20buat%20jilid%2018/3.%20(lanjutan)%20Majmu'%20Fatawa%20Ibni%20Taimiyyah%2011c.doc#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> HR. Abu Ya’la (5847), Al Baihaqi dalam kitab <i>Sunan Al Kubra </i>(9/113) dengan komentar,
“Yasin bin Mu‘adz Az-Zayyat adalah periwayat Kufah yang statusnya lemah. Ia
dinilai cacat oleh Yahya bin Ma’in, Al Bukhari dan para penghafal hadits
lainnya.” Hadits ini juga disebutkan oleh Ibnu ‘Adiy dalam kitab <i>Al Kamil </i>(7/184) dan Al Haitsami dalam
kitab <i>Majma’ Az-Zawa’id</i> (5/338, 339).
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Al Haitsami berkata, “Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Ya’la,
dan dalam sanadnya terdapat Yasin bin Mu‘adz Az-Zayyat yang statusnya <i>matruk (riwayatnya ditinggalkan)</i>.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Hadits ini juga disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam kitab <i>Al Mathalib Al ‘Aliyah </i>(2002). <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<a href="file:///D:/KERJAAN/Al%20Majmu%20Fatawa/Majmu'%20Fatawa%20buat%20jilid%2018/3.%20(lanjutan)%20Majmu'%20Fatawa%20Ibni%20Taimiyyah%2011c.doc#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> HR. Abu Daud dalam pembahasan tentang perkara-perkara fardhu
(2914), Ibnu Majah dalam pembahasan tentang gadai (2485), keduanya dari Ibnu Abbas,
Ibnu Majah dalam pembahasan tentang perkara-perkara fardhu (2749) dari Ibnu
‘Umar. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="color: #262626; font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Al Bushairi dalam kitab <i>Az-Zawa’id
</i>mengatakan, “Sanadnya lemah karena lemahnya Ibnu Lahi’ah.” <o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14435083294574047718noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2766821850658980997.post-20808024520455758042014-04-19T05:20:00.004-07:002014-04-19T05:23:04.143-07:00Penelitian Terhadap Perbedaan Pendapat <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Penelitian Terhadap Perbedaan Pendapat</b> <br /><br />Pendapat Imam Syafi’i bahwa jika seseorang pada masa kafirnya ada hal yang mewajibkan mandi maka ia ketika masuk Islam wajib mandi, jika tidak ada maka tidak wajib adalah pendapat yang tidak didukung oleh dalil, karena tidak ada hadits yang diriwayatkan bahwa Nabi SAW menjelaskan tentang orang yang masuk Islam, seandainya wajib pastilah Nabi menanyakan mereka dan seandainya Ia menanyakannya maka akan diriwayatkan dengan hadits yang mutawatir, karena banyaknya orang yang masuk Islam di hadapan para sahabat.<br /><br /><br />Tinggallah pendapat yang menyatakan wajib ataupun sunnah secara mutlak. Ada dua riwayat tentang kisah Tsumaamah bin Utsal, salah satunya adalah bahwa Nabi bersabda: <br /><br /><div style="direction: rtl;">
<br /></div>
<div style="direction: rtl;">
إِذْهَبُوْا بِهِ إِلَى حَائِطِ بَنِي فُلاَنٍ فَمُرُوْهُ أَنْ يَغْتَسِلَ</div>
<br /><br />“Bawa pergilah ia oleh kalian ke kebun Bani Fulan dan perintahkanlah untuk mandi” (HR. Ahmad dan Ibnu Khuzaimah).<br /><br /><br />Hadits tersebut didukung dengan hadits Qais bin Ashim bahwa ia masuk Islam, lalu Nabi SAW merintahkannya untuk mandi dengan air dan daun bidara. Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dan At-Tirmidzi, ia menilai hadits ini hasan.<br /><br /><br />Adapun riwayat yang kedua yang terdapat dalam hadits Bukhari dan Muslim tentang kisah masuk Islamnya Tsumamah, sesungguhnya ia pergi dengan sendirinya lalu mandi kemudian masuk Islam. Mandinya Tsumamah merupakan suatu penetapannya kepada Nabi SAW bukan perintah baginya, hal ini tidak menunjukkan wajibnya mandi sebagaimana menurut ulama ushul.<br /><br /><br />Oleh karena itu pendapat yang tepat adalah hukumnya sunnah bagi seorang kafir yang masuk Islam bukannya wajib berdasarkan hal-hal berikut:<br /><br /><br />1. Mereka yang masuk Islam dalam jumlah besar, seandainya setiap individu diperintahkan untuk mandi pastilah diriwayatkan dengan hadits yang mutawatir dan gamblang.<br /><br /><br />2. Nabi SAW mengutus Mu’adz ke Yaman seraya bersabda: “Ajaklah mereka untuk bersaksi bahwa tiada tuhan Kecuali Allah dan Muhammad adalah hamba Allah dan utusan-Nya,” seandainya mandi itu wajib maka pasti Nabi memerintahkannya karena merupakan kewajiban orang Islam yang pertama.<br /><br /><br />Al Khithaby berkata: mayoritas ulama berpendapat dengan sunnahnya mandi bukan wajib.<br /><br /><br />Sunnahnya mandi berdasarkan riwayat lain dari Imam Ahmad dan dipilih oleh mayoritas pengikut Imam Hanbali, ia berkata dalam kitab Al Inshaaf, “Hukum sunnah lebih Utama.” Oleh karena itu hadits Qais bin Ashim dan hadits Tsumaamah bin Utsaal ditafsirkan dengan hukum sunnah. Para Ulama sepakat atas perintah mandi, hanya saja ada sebagian mereka berpendapat hukumnya wajib dan sebagian lagi berpendapat sunnah.<br /><br /><br />referensi: Bulughul Maram<br />Sumber link asli: http://panduan-hukum-islam.blogspot.com/</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14435083294574047718noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2766821850658980997.post-68584165660166406832014-04-18T23:35:00.003-07:002014-04-18T23:36:19.203-07:00Kitab Thanarah<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: center;">
<b><span style="font-family: Souvenir; font-size: 16.0pt; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 13.0pt;">KITAB
THAHARAH<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-top: 5.0pt; mso-line-height-alt: 17.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 18.0pt; mso-ascii-font-family: Souvenir; mso-hansi-font-family: Souvenir;"> 1- </span><span lang="AR" style="font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 18.0pt; mso-ascii-font-family: Souvenir; mso-bidi-language: AR; mso-hansi-font-family: Souvenir;">أَخْبَرَنَا
الرَّبِيع،</span><span lang="AR" style="font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 18.0pt; mso-ascii-font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-language: AR; mso-hansi-font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01";"> </span><span lang="AR" style="font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 18.0pt; mso-ascii-font-family: Souvenir; mso-bidi-language: AR; mso-hansi-font-family: Souvenir;">أَخْبَرَنَا</span><span lang="AR" style="font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 18.0pt; mso-ascii-font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-language: AR; mso-hansi-font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01";"> الشَّافِعِيُّ</span><span lang="AR" style="font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 18.0pt; mso-ascii-font-family: Souvenir; mso-bidi-language: AR; mso-hansi-font-family: Souvenir;">، أَخْبَرَنَا
مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ، عَنْ صَفْوَانَ بْنِ سُلَيْمٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ سَلَمَةَ،
رَجُلٍ مِنْ آلِ ابْنِ الأَزْرَقِ، أَنَّ الْمُغِيرَةَ بْنَ أَبِي بُرْدَةَ وَهُوَ
مِنْ بَنِي عَبْدِ الدَّارِ، أَخْبَرَهُ، أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ،
يَقُولُ: سَأَلَ رَجُلٌ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ:
يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّا نَرْكَبُ الْبَحْرَ وَنَحْمِلُ مَعَنَا الْقَلِيلَ مِنَ
الْمَاءِ، فَإِنْ تَوَضَّأْنَا بِهِ عَطِشْنَا، أَفَنَتَوَضَّأُ بِمَاءِ
الْبَحْرِ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: هُوَ
الطَّهُورُ مَاؤُهُ، الْحِلُّ مَيْتَتُهُ.</span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; mso-ascii-font-family: Souvenir; mso-hansi-font-family: Souvenir;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> <span style="font-size: large;"> 1. Ar-Rabi' mengabarkan kepada kami,
Asy-Syafi'i mengabarkan kepada kami, Malik menceritakan kepada kami dari
Shafwan bin Sulaim, dari Sa'id bin Salamah –seorang laki-laki dari keluarga Ibnu
Al Azraq-, bahwa Al Muhgirah bin Abi Burdah –seorang laki-laki dari Bani Abdud
Dar- mengabarkan kepadanya bahwa dia mendengar Abu Hurairah berkata: Seorang
laki-laki bertanya kepada Rasulullah</span></span><span style="font-size: large;"><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> g</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">, "Wahai Rasulullah,
kami mengarungi lautan dan hanya membawa sedikit air, bila kami berwudhu dengan
menggunakan air tersebut maka kami akan kehausan, apakah kami boleh berwudhu
dengan air laut?."<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Nabi</span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> g</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> menjawab,
<b>"</b><i>Laut itu airnya suci lagi mensucikan, bangkainya pun halal</i>.<b>"</b><a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[1]</span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; tab-stops: right 0cm;">
<span style="font-size: large;"><b><u><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Penjelasan</span></u></b><b><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">:<u><o:p></o:p></u></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Malik adalah imam Darul Hijrah
(Madinah Al Munawwarah), Abu Abdillah bin Anas bin Malik bin Abi Amir Al
Ashbahi Al Madani. Beliau adalah ulama rujukan di dua tanah Haram. Buku-bukunya
menyebar luas, pengikutnya banyak dan madzhabnya terkenal di kalangan
masyarakat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Diriwayatkan dari Asy-Syafi'i bahwa
beliau berkata tentang karya imam Malik, <i>Al Muwaththa`</i>, "Setelah
Kitab Allah, tidak ada kitab yang lebih banyak benarnya daripada <i>Al
Muwaththa`</i> karya imam Malik."<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Harun Ar-Rasyid berencana
menggantung kitab <i>Al Muwaththa`</i> di dalam Ka'bah lalu menginstruksikan
kepada kaum muslimin agar mengamalkan isinya, tapi imam Malik melarangnya
karena sifat <i>Wara'</i>-nya. Beliau berkata, "Sesungguhnya para Sahabat
Rasulullah</span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> g</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> menyebar di berbagai
negeri dan mereka berselisih pendapat. Setiap orang punya ijtihadnya
sendiri-sendiri. Biarkanlah masyarakat mengambil (apa yang mereka sukai) dari
mereka."<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Diriwayatkan bahwa jika beliau duduk
di majlisnya, beliau tidak akan berbicara sebelum mengucapkan, "Maha Suci
Engkau, tidak ada pengetahuan pada kami kecuali yang telah Engkau ajarkan
kepada kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Beliau lahir pada tahun 94 atau 95
Hijriyah dan wafat pada tahun 179 Hijriyah dan dimakamkan di <i>Al Baqi'</i>.<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[2]</span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Shafwan bin Sulaim Abu Al Harits,
ada pula yang menyebutnya Abu Abdillah. Beliau adalah <i>Maula</i> Humaid Ibnu
Abdurrahman bin Auf. Beliau mendengar dari Atha` bin Yasar dan Humaid bin
Abdurrahman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> <st1:place w:st="on">Para</st1:place>
perawi yang meriwayatkan darinya adalah: Malik, Sufyan bin Uyainah,
Ad-Darawardi dan lain-lain. Beliau wafat pada tahun 124 Hijriyah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Diriwayatkan dari Ibnu Uyainah bahwa
dia berkata, "Bila aku melihatnya, aku mengetahui bahwa dia sangat takut
kepada Allah SWT."<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[3]</span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Sa'id bin Salamah, ada pula yang
menyebutnya Al Makhzumi. Adalah berasal dari keluarga [Ibnu]<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[4]</span><!--[endif]--></span></a>
Al Azraq. Sebagian ulama menyebut namanya terbalik menjadi dua nama. <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Ada</st1:city></st1:place> yang menyebutnya
"Salamah bin Sa'id", dan sebagian lainnya ada yang menyebutnya
"Abdullah bin Sa'id."<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Beliau meriwayatkan dari Sa'id, Amru
bin Al Harits dan lain-lainnya.<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[5]</span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Al Mughirah bin Abi Burdah adalah
perawi yang berasal dari Bani Abdu Dar. Ulama yang meriwayatkan darinya adalah
Yahya bin Sa'id Al Anshari. Sedangkan beliau meriwayatkan dari Abu Hurairah dan
tokoh-tokoh lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Sebagian tokoh ada yang keliru
menyebut namanya dengan mengatakan "Al Mughirah bin Abi Barr".<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[6]</span><!--[endif]--></span></a>
Sedangkan sebagian lainnya menggantikan posisinya dalam sanad dengan
"Abdullah bin Al Mughirah". Tapi yang paling tepat adalah nama yang
pertama.<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[7]</span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Abu Hurairah<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[8]</span><!--[endif]--></span></a>
Ad-Dausi adalah salah seorang Sahabat terkenal. Namanya setelah masuk Islam
adalah Abdurrahman atau Abdullah, sedang namanya pada masa Jahiliyah adalah
Abdu Syams atau Abdu Ghanam atau Abdu Naham atau Sukain atau Amir.
Masing-masing memiliki pendapat tersendiri, dan ada pula yang berpendapat bahwa
beliau memiliki nama lain. Beliau menetap di Madinah. Beliau datang menghadap
Nabi</span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> g</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> dan masuk Islam pada saat terjadi perang Khaibar. Beliau
wafat […]<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[9]</span><!--[endif]--></span></a>
pada tahun (1/3-B) pada tahun 73 Hijriyah. Usianya mencapai 100 tahun tapi
giginya tidak rontok dan orang yang mengenalnya tidak ada yang mengingkarinya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Dari Naufal bin Abi 'Aqrab: Bahwa Al
Hajjaj menemui Asma` setelah putranya, Abdullah bin Az-Zubair tewas, lalu dia
bertanya kepadanya, "Bagaimana pendapatmu tentang apa yang telah kulakukan
terhadap musuh Allah, Ibnu Az-Zubair?."<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Asma` menjawab, "Menurutku
engkau telah membinasakan dunianya sedang dia telah membinasakan akhiratmu. Aku
mendengar bahwa engkau mencela putra <i>Dzatu An-Nithaqain</i>. Tentang <i>Nithaq</i>,
akulah yang membawa makanan dengan <i>Nithaq</i> tersebut untuk ayahku dan
Rasulullah</span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> g</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> saat keduanya berada di
dalam gua. Sedangkan <i>Nithaq</i> yang lain adalah yang harus kupakai (di
pinggang). Aku teringat sabda Rasulullah</span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> g</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">, <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-top: 5.0pt; mso-line-height-alt: 17.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
<span style="font-size: large;"><span lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic";"> يَكُوْنُ
فِي ثَقِيفٍ كَذَّابًا وَمُبِيرًا فَأَمَّا الْكَذَّابُ فَقَدْ رَأَيْنَاهُ، وَأَمَّا
الْمُبِيرُ فَلاَ إِخَالُهُ إِلاَّ أَنْتَ. فَخَرَجَ مِنْ عِنْدِهَا مُتَغَيِّرًا
وَجْهُهُ.</span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; mso-ascii-font-family: Souvenir; mso-hansi-font-family: Souvenir;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> 'Nanti dari Bani Tsaqif akan ada
tokoh perusak dan pendusta besar. Tentang pendusta besar aku telah melihatnya,
sedangkan tokoh perusak, aku tidak menduganya kecuali engkau'. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Maka Al Hajjaj keluar dari hadapan
Asma` dengan raut muka berubah."<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[10]</span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Sebagaimana diriwayatkan oleh
Asy-Syafi'i, hadits ini juga diriwayatkan<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftn11" name="_ftnref11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[11]</span><!--[endif]--></span></a>
dari Sufyan oleh Al Humaidi<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftn12" name="_ftnref12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[12]</span><!--[endif]--></span></a>
dan Ibnu Abi Umar. At-Tirmidzi<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftn13" name="_ftnref13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[13]</span><!--[endif]--></span></a>
mengeluarkan hadits ini dari riwayatnya. Sedangkan yang meriwayatkan dari Malik
seperti yang diriwayatkan oleh Asy-Syafi'i adalah Abdullah bin Yusuf. Al Bukhari
juga meriwayatkan dalam <i>Shahih</i>-nya<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftn14" name="_ftnref14" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[14]</span><!--[endif]--></span></a>
dari riwayatnya, dan juga Abdullah bin [Maslamah]<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftn15" name="_ftnref15" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[15]</span><!--[endif]--></span></a>.
Abu Daud<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftn16" name="_ftnref16" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[16]</span><!--[endif]--></span></a> juga
meriwayatkan hadits ini dari riwayatnya. Sedangkan yang meriwayatkan dari
Hisyam sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Uyainah adalah Malik, Hammad bin
Salamah, Yahya bin Sa'id, Ibnu Numair, Waki'<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftn17" name="_ftnref17" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[17]</span><!--[endif]--></span></a>
dan Abu Khalid Al Ahmar. Sedangkan yang meriwayatkan dari Fatimah sebagaimana
yang diriwayatkan oleh Hisyam adalah Muhammad bin Ishaq. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Hadits tentang bab ini juga
diriwayatkan dari Abu Hurairah dan Ummu Qais binti Mihshan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 14.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic";">الَحُتُّ</span></b><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><i><span lang="AR-SA" style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 14.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span></i><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 14.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;">adalah
mengerik dengan ujung kayu dan jenisnya, sedang </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic";">القَرْصُ</span></b><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="AR-SA" style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 14.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 14.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;">adalah menggosok dengan jari
dan sejenisnya. Akar katanya adalah <i>Qarasha
Yaqrushu</i>. Maksud menggosok dengan air adalah menggunakan air untuk
melunakan pakaian tersebut agar darahnya hilang bersama air tersebut. <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Ada</st1:city></st1:place> pula yang mengatakan
bahwa arti <i>Uqrushihi Bil Ma'i</i> adalah
bilaslah ia dengan ujung jari-jarimu dengan menggunakan air. </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic";">الرَّشُّ</span></b><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="AR-SA" style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 14.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 14.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;">adalah menyiram air secara terpisah (menciprati).
Dari kata inilah rintik hujan dinamakan <i>Rasysyun</i>. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Redaksi, "Ar-Rabi' mengabarkan
kepadaku di awal kitab", maksudnya adalah Kitab Thaharah. Riwayat pertama
seperti riwayat kedua baik secara sanad maupun matan-nya. Akan tetapi pada yang
kedua ditolak karena sebagian penisbatan Sufyan, Hisyam, Fatimah dan Asma`;
Fatimah adalah isteri Sufyan sedang Asma` adalah nenek nenek Fatimah. Jadi
penyebutannya mengandung beberapa faedah. Kemudian dalam riwayat Sufyan
disebutkan bahwa Asma` berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah</span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">
g</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">",
sedangkan dalam riwayat Malik disebutkan, "Bahwa dia berkata: aku bertanya
kepada isteri Rasulullah</span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> g</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">". Ini bisa diartikan
pada riwayat kedua tersebut. Bisa pula Asma` bertanya kepada Nabi dan bertanya
kepada selain perempuan tersebut, dan masing-masing riwayat berbentuk
pertanyaan. Al Baihaqi menyebutkan bahwa yang benar adalah "Seorang
perempuan bertanya."<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> </span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 14.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;">Adapun perkataan Asma` </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic";">عَنْ دَمِ الْحَيْضِ</span></b><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 14.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> "<i>Tentang darah haid</i>", bisa dibaca dengan harakat <i>kasrah</i> yaitu kondisi yang dialami
perempuan tersebut dan bisa pula dibaca fathah yaitu satu kali haidh. Pelafazhan
ini lebih kuat berdasarkan redaksi pada riwayat pertama "Tentang darah
haidh."<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 14.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;"> Redaksi </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic";">فَلْتَقْرِصْهُ</span></b><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 14.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> dibaca dengan ringan dan
sesuai dengan redaksi pada riwayat pertama </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic";">اقْرِصِيْهِ</span></b><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 14.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>, dan juga dibaca </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic";">فَلْتَقَرِّصْهُ</span></b><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 14.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> dengan tasydid.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 14.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;"> Redaksi </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic";">وَلْتَنْضَحَهُ بِاْلَمَاءِ</span></b><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 14.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>, imam Asy-Syafi'i
menafsirkannya dengan "Mencuci (membasuh)". Kata <i>An-Nadh-hu</i> artinya adalah menyiram, menciprati dan mencuci. Tentang
arti mencuci adalah berdasarkan riwayat dalam sebagian hadits, </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic";">َِلْيَنْضَحْ فَرْجَهُ</span></b><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 14.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>,<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftn18" name="_ftnref18" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[18]</span><!--[endif]--></span></a> yakni
beristinjalah dengan air. Diriwayatkan pula dalam sebuah hadits, </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic";">حُتِّيهِ ثُمَّ اقْرُصِيهِ ثُمَّ اغْسِلِيْهِ بِالْمَاءِ </span></b><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 14.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>"<i>Keriklah lalu gosoklah kemudian siramlah dengan air</i>."<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftn19" name="_ftnref19" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[19]</span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Imam Asy-Syafi'i menjadikan hadits
ini sebagai landasan hukum dalam dua masalah:<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftn20" name="_ftnref20" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[20]</span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> <b><i>Pertama</i></b>: Bahwa
menyentuh sesuatu yang najis tidak mewajibkan wudhu; karena Nabi</span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">
g</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">
hanya menyuruh mengerik darah haidh yaitu dengan kuku dan ujung jari dan tidak
menyuruh berwudhu.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> <b><i>Kedua</i></b>: Untuk mencuci
najis tidak perlu dengan bilangan tertentu, karena Nabi menyebut kata menyiram
dengan air secara mutlak dan membolehkan shalat setelah itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; tab-stops: right 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Hadits ini juga bisa dijadikan landasan
hukum untuk menyimpulkan hal-hal berikut ini:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: right 0cm list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: Souvenir; mso-fareast-font-family: Souvenir;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Tidak ada bedanya antara
darah yang seukuran uang dirham atau yang lebih besar darinya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: right 0cm list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: Souvenir; mso-fareast-font-family: Souvenir;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Tidak ada bedanya antara
bagian yang ditemukan dengan bagian yang tidak ditemukan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: right 0cm list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: Souvenir; mso-fareast-font-family: Souvenir;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Memaafkan sisa darah yang
masih ada setelah digosok dan disiram, karena Nabi</span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">
g</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">
membolehkan shalat secara mutlak setelah itu.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: right 0cm list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: Souvenir; mso-fareast-font-family: Souvenir;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Perintah mengerik dan
menggosok secara zahir menunjukkan wajib dan hal ini bisa dimengerti. Tapi
mayoritas ulama berpendapat bahwa hukumnya sunnah. Orang yang menganggap Sunnah
juga cenderung menganggap wajib, karena anjurannya mencakup keduanya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: right 0cm list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: Souvenir; mso-fareast-font-family: Souvenir;">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Sebagian ulama menjadikan
redaksi hadits, "<i>Kemudian bilaslah dengan air</i>" dan redaksi
hadits "<i>Kemudian siramlah (cipratilah) dengan air</i>" sebagai
landasan hukum bahwa harus dengan menggunakan air.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: right 0cm list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: Souvenir; mso-fareast-font-family: Souvenir;">6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Seorang perempuan diperbolehkan
bertanya kepada seorang mufti dalam hal-hal yang berkaitan dengan haidh, dan
pertanyaannya seputar haidh tidak merusak rasa malu yang terpuji. Karena kalau
tidak demikian, tentunya Nabi</span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> g</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> akan memberi nasehat
kepada si perempuan penanya agar melakukan hal yang bertentangan dengan apa
yang dilakukannya.<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<br />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> <i>Al Musnad</i>, hal. 7.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> HR. Abu Daud (84); At-Tirmidzi (69);
An-Nasa`i (1/50, 7/207); Ibnu Majah (386, 3246); Ibnu Al Jarud (43); Ibnu
Khuzaimah (1111); Ibnu Hibban (243); Al Hakim (1/237); semuanya dari jalur
Malik. At-Tirmidzi berkata, "<i>Hasan Shahih</i>."<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> At-Tirmidzi mengutip dari <i>Al 'Ilal</i>
Hal. (41) dari Al Bukhari bahwa dia berkata, "Hadits ini <i>Shahih</i>."<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Ibnu Hajar berkata dalam <i>At-Talkhish </i>(1/8
No.1); "Ibnu Mandah memilih pendapat yang menyatakan bahwa hadits ini <i>Shahih</i>.
Ibnu Al Mundzir dan Abu Muhammad Al Baghawi juga menilainya <i>Shahih</i>."<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Aku mengatakan, "Hadits ini juga
dinilai <i>Shahih</i> oleh syeikh Al Albani dalam <i>Al Irwa' </i>(9)." <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Lih. <i>At-Tarikh Al Kabir </i>(7/Biografi
1323); <i>Al Jarh Wa At-Ta'dil </i>(8/Biografi 902); <i>At-Tahdzib </i>(27/Biografi
5728). <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Lih. <i>At-Tarikh Al Kabir </i>(4/Biografi
1328); <i>Al Jarh Wa At-Ta'dil </i>(4/Biografi 1858); <i>At-Tahdzib </i>(13/Biografi
2282). <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Ralat ini diambil dari sumber-sumber
Takhrij. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Lih. <i>At-Tarikh Al Kabir </i>(3/Biografi
1599); <i>Al Jarh Wa At-Ta'dil </i>(4/Biografi 115); <i>At-Tahdzib </i>(10/Biografi
2289). <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Demikianlah yang tertulis dalam manuskrip
asli. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn7">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftnref7" name="_ftn7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Lih. <i>At-Tarikh Al Kabir </i>(7/Biografi
1389); <i>Al Jarh Wa At-Ta'dil </i>(8/Biografi 983); <i>At-Tahdzib </i>(28/Biografi
6123). <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn8">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftnref8" name="_ftn8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Lih. <i>Ma'rifah Ash-Shahabah </i>(4/1846,1885).
Di dalamnya disebutkan, "Beliau wafat di Al 'Aqiq, ada pula yang
mengatakan di Madinah pada tahun 7 Hijriyah, ada pula yang mengatakan tahun 8
Hijriyah, dan ada pula yang mengatakan tahun 59 Hijriyah pada masa pemerintahan
Muawiyah <i>Radhiyallahu Anhu</i>. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn9">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftnref9" name="_ftn9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt;">[9]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Manuskripnya beralih dari (1/Q3-A) sampai
(1/Q3-B) sampai penjelasan hadits Asma` <i>Radhiyallahu Anhu</i> tentang darah
haidh yang mengenai pakaian. Dengan demikian maka hadits No. 2-6 hilang dan
Syarahnya juga hilang. Disini perlu saya sebutkan hadits-hadits tersebut dengan
mengambil dari <i>Al Musnad</i> dan memberinya komentar secara ringkas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> <b>Hadits [2]</b>: Ats-Tsiqah (perawi <i>Tsiqah</i>)
memberitakan kepada kami dari Al Walid bin Katsir dari Muhammad bin Abbad dari
Abdullah bin Abdullah bin Umar dari ayahnya, bahwa Rasulullah </span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">g</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">
bersabda, <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 13.5pt; margin-right: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
<b><span lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; mso-ascii-font-family: Souvenir; mso-hansi-font-family: Souvenir;">إِذَا كَانَ
الْمَاءُ قُلَّتَيْنِ لَمْ يَحْمِلْ نَجِسَا أَوْ خَبَثًا<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span dir="LTR"></span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span dir="LTR"></span>"<i>Apabila air mencapai dua qullah, ia tidak akan membawa
najis atau kotoran</i>."<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud
(64); At-Tirmidzi (67); An-Nasa`i (1/46); Ibnu Majah (517); Ibnu Al Jarud
(44/92); Ibnu Khuzaimah (92); Ibnu Hibban (1249,1253); Al Hakim (1/224);
seluruhnya dari jalur Abdullah bin Abdullah bin Umar dari ayahnya. Al Hakim
berkata, "<i>Shahih</i> sesuai syarat Asy-Syaikhan". Ibnu Al Mulaqqin
berkata dalam <i>Al Khulashah </i>(1/8 No.3) dan dinilai <i>shahih</i> oleh
Ibnu Mandah, Ath-Thahawi, Al Baihaqi dan Al Khaththabi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Aku mengatakan, "Hadits ini juga
dinilai <i>Shahih</i> oleh Al Albani dalam <i>Al Irwa' </i>(1/60 No. 23). Dia
berkata, "Pernyataan sebagian ulama bahwa hadits ini <i>mudhtharib</i>
ditolak, sebagaimana yang telah aku uraikan dalam <i>Shahih Abi Daud </i>(56-58)."<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Perawi <i>Tsiqah</i> yang dimaksud disini
adalah Hammad bin Usamah bin Zaid Al Qurasyi, Abu Usamah Al Kufi, <i>Maula </i>Bani
Hasyim. Ada pula yang berpendapat bahwa beliau adalah orang lain, sebagaimana
yang dinyatakan oleh Al Hakim dalam <i>Al Mustadrak</i>. Beliau meriwayatkan
dari Ats-Tsauri, Syu'bah, Al A'masy dan tokoh-tokoh lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Beliau dinilai <i>Tsiqah</i> oleh Ahmad
dan Ibnu Ma'in dan wafat pada tahun 201 Hijriyah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Lih. Biografinya dalam <i>At-Tarikh Al
Kabir </i>(3/Biografi 113); <i>Al Jarh Wa At-Ta'dil </i>(3/Biografi 600); dan <i>At-Tahdzib
</i>(7/Biografi 1471).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Al Walid bin Katsir adalah Al Qurasyi Al
Makhzumi, <i>Maula</i> mereka, Abu Muhammad Al Madani, tinggal di Kufah. Beliau
meriwayatkan dari Sa'id Al Maqburi, Az-Zuhri dan Nafi' <i>Maula </i>Ibnu Umar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Beliau dinilai <i>Tsiqah </i>oleh Ibnu
Ma'in, Abu Daud dan Ibnu Hibban.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Lih. Biografinya dalam <i>Al Jarh Wa
At-Ta'dil </i>(9/Biografi 62); <i>At-Tahdzib </i>(31/Biografi 6733).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Muhammad bin Abbad adalah Ibnu Ja'far bin
Rifa'ah bin Umayyah bin Aidz Al Qurasyi Al Makhzumi Al Makki.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Beliau meriwayatkan dari Jabir bin
Abdullah, Ibnu Abbas dan Ibnu Umar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Beliau dinilai <i>Tsiqah </i>oleh Ibnu
Ma'in, Abu Zur'ah dan Ibnu Hibban.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Lih. Biografinya dalam <i>At-Tarikh Al
Kabir </i>(1/Biografi 528); <i>Al Jarh Wa At-Ta'dil </i>(8/Biografi 56); dan <i>At-Tahdzib
</i>(25/Biografi 5320).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Abdullah bin Abdullah adalah Ibnu Umar
bin Al Khaththab Al Qurasyi Al 'Adwi, Abu Abdirrahman Al Madani. Beliau
meriwayatkan dari ayahnya, Ibnu Umar dan Abu Hurairah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Beliau dinilai <i>Tsiqah </i>Waki', Abu
Zur'ah dan An-Nasa`i.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Lih. Biografinya dalam <i>At-Tarikh Al
Kabir </i>(5/Biografi 368); <i>Al Jarh Wa At-Ta'dil </i>(5/Biografi 411); dan <i>At-Tahdzib
</i>(15/Biografi 3366).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Ayahnya adalah: Abdullah bin Umar bin Al
Khaththab Al Qurasyi Al 'Adwi, Abu Abdirrahman Al Makki Al Madani, seorang
Sahabat mulia. Dikatakan bahwa beliau wafat pada tahun 73 Hijriyah dan ada pula
yang mengatakan tahun 74 Hijriyah. Lih. Biografinya dalam <i>Ma'rifah
Ash-Shahabah </i>(3/Biografi 1695); <i>Al Ishabah </i>(4/Biografi 4837).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> <b>Hadits [3]</b>: Malik mengabarkan
kepada kami dari Abu Az-Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah </span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-style: italic;">h</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">, bahwa Rasulullah </span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">g</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">
bersabda,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 13.5pt; margin-right: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
<b><span lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; mso-ascii-font-family: Souvenir; mso-hansi-font-family: Souvenir;">إِذَا شَرِبَ
الْكَلْبُ مِنْ إِنَاءِ أَحَدِكُمْ فَلْيَغْسِلْهُ سَبْعَ مَرَّاتٍ<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span dir="LTR"></span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span dir="LTR"></span>"<i>Apabila anjing minum pada bejana salah seorang dari
kalian, hendaklah dia mencucinya tujuh kali</i>."<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> <b>Hadits [4]</b>: Sufyan bin Uyainah
mengabarkan kepada kami dari Abu Az-Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah </span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-style: italic;">h</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">, bahwa Rasulullah </span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">g</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">
bersabda, <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 13.5pt; margin-right: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
<b><span lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; mso-ascii-font-family: Souvenir; mso-hansi-font-family: Souvenir;">إِذَا وَلَغَ
الْكَلْبُ فِى إِنَاءِ أَحَدِكُمْ فَلْيَغْسِلْهُ سَبْعَ مَرَّاتٍ</span></b><b><span dir="LTR" style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">"<i>Apabila
anjing menjilat bejana salah seorang dari kalian, hendaklah dia mencucinya
tujuh kali</i>."<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Abu Az-Zinad adalah Abdullah bin Dzakwan
Al Qurasyi, Abu Abdirrahman Al Madani. Beliau meriwayatkan dari Aban bin
Utsman, Ibnu Al Musayyab dan Asy-Sya'bi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Para perawi yang meriwayatkan darinya
adalah Ats-Tsauri, Ibnu Uyainah dan Al A'masy.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Beliau dinilai Tsiqah oleh Ibnu Ma'in,
Ahmad and Abu Hatim.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Lih. Biografinya dalam <i>At-Tarikh Al
Kabir </i>(5/Biografi 228); <i>Al Jarh Wa At-Ta'dil </i>(5/Biografi 227); dan <i>At-Tahdzib
</i>(14/Biografi 3253).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Al A'raj adalah Abdurrahman bin Hurmuz,
Abu Daud Al Madani. Beliau meriwayatkan dari Ibnu Abbas, Abu Sa'id Al Khudri
dan Abu Hurairah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Beliau dinilai <i>Tsiqah</i> Ibnu Sa'd,
Abu Zur'ah dan Ibnu Al Madini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Sufyan bin Uyainah adalah Ibnu Abi 'Imran
Abu Muhammad Al Kufi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Lih. Biografinya dalam <i>At-Tarikh Al
Kabir </i>(4/Biografi 1082); <i>Al Jarh Wa At-Ta'dil </i>(4/Biografi 973); dan <i>At-Tahdzib
</i>(11/Biografi 2413).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Hadits ini <i>Shahih</i> <i>Muttafaq
'Alaih</i>: Diriwayatkan oleh Al Bukhari (172) dari Abdullah bin Yusuf, dan
Muslim (279/90) dari Yahya bin Yahya, keduanya dari Malik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> <b>Hadits [5]</b>: Ibnu Uyainah
memberitakan kepada kami dari Ayyub bin Abi Tamimah, dari Ibnu Sirin dari Abu
Hurairah </span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-style: italic;">h</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">, bahwa
Rasulullah </span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">g</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> bersabda, <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 13.5pt; margin-right: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
<b><span lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; mso-ascii-font-family: Souvenir; mso-hansi-font-family: Souvenir;">إِذَا وَلَغَ
الْكَلْبُ فِى إِنَاءِ أَحَدِكُمْ فَلْيَغْسِلْهُ سَبْعَ مَرَّاتٍ أُولاَهُنَّ
أَوْ أُخْرَاهُنَّ بِتُرَابٍ<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span dir="LTR"></span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span dir="LTR"></span>"<i>Apabila anjing menjilat bejana salah seorang dari
kalian, hendaklah dia mencucinya tujuh kali, yang pertama atau yang terakhir
dicampur dengan debu</i>."<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Ayyub bin ABi Tamimah adalah
As-Sakhtiyani Abu Bakar Al Bashri. Beliau pernah melihat Anas bin Malik dan
dinilai <i>Tsiqah </i>oleh Ibnu Ma'in, Ibnu Sa'd dan An-Nasa`i.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Lih. Biografinya dalam <i>At-Tarikh Al
Kabir </i>(4/Biografi 1307); <i>Al Jarh Wa At-Ta'dil </i>(1/Biografi 4); dan <i>At-Tahdzib
</i>(3/Biografi 457).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Ibnu Sirin adalah Muhammad bin Sirin Al
Anshari, Abu Bakar bin Abi 'Amrah Al Anshari. Beliau dinilai <i>Tsiqah </i>oleh
Ahmad, Ibnu Ma'in dan Ibnu Sa'd.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Lih. Biografinya dalam <i>At-Tarikh Al
Kabir </i>(1/Biografi 241); <i>Al Jarh Wa At-Ta'dil </i>(7/Biografi 1518); dan <i>At-Tahdzib
</i>(25/Biografi 344).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim
(279/91) dari Zuhair bin Harb dari Ismail bin Ibrahim dari Hisyam bin Hassan
dari Ibnu Sirin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> An-Nawawi berkata dalam <i>Syarah Muslim</i>,
"Hadits ini merupakan dalil yang jelas bagi madzhab Syafi'i dan
madzhab-madzhab lainnya yang mengatakan najisnya anjing; karena suci itu ada
yang dari hadats atau najis, sedang disini bukan hadats, jadi jelaslah bahwa ia
najis. Bila ada yang mengatakan, "Yang dimaksud adalah Thaharah secara
bahasa"; jawabannya adalah bahwa menafsirkan suatu kata menurut hakekat
Syariat harus didahulukan atas penafsiran secara bahasa. Hadits ini juga
merupakan dalil bahwa sesuatu yang dijilat anjing tersebut hukumnya najis. Bila
yang dijilat berupa makanan cair, maka haram dimakan, karena dengan membuangnya
maka berarti membuang najis tersebut. Seandainya ia suci tentu kita tidak akan
disuruh membuangnya, malah justru kita akan dilarang menyia-nyiakan harta.
Inilah madzhab kami dan madzhab Jumhur, bahwa sesuatu yang dijilat anjing
hukumnya najis. Adapun dalam madzhab Malik, dalam Hal. ini ada empat pendapat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> <b>Hadits [6]: </b>Sufyan bin Uyainah
mengabarkan kepada kami dari Hisyam dari Fatimah dari Asma`, dia berkata: aku
bertanya kepada Nabi</span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> g </span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">tentang darah haidh yang
mengenai pakaian. Beliau menjawab, <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 13.5pt; margin-right: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
<b><span lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; mso-ascii-font-family: Souvenir; mso-hansi-font-family: Souvenir;">حُتِّيهِ ثُمَّ
اقْرُصِيهِ بِالْمَاءِ ثُمَّ رُشِّيهِ فَصَلِّى فِيهِ<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span dir="LTR"></span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span dir="LTR"></span>"<i>Keriklah lalu bilas (gosok) dengan air kemudian
cipratilah (siramlah) lalu shalatlah dengannya</i>."<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Ar-Rabi' mengabarkan kepada kami dari
Asy-Syafi'i di awal kitab.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<b><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Hadits [7]: </span></b><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Sufyan
bin Uyainah menceritakan kepada kami, Hisyam bin Urwah mengabarkan kepada kami
bahwa dia mendengar isterinya, Fatimah binti Al Mundzir berkata, "Aku
mendengar nenekku, Asma` binti Abu Bakar berkata, "Aku menanyakan kepada
Nabi</span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> g </span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">tentang darah haidh", lalu dia menyebutkan haditsnya
(sama dengan sebelumnya).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<b><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Hadits [8]</span></b><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">: Malik
mengabarkan kepada kami dari Hisyam bin Urwah, dari Fatimah binti Al Mundzir,
dari Asma` binti Abu Bakar, dia berkata: seorang perempuan bertanya kepada
Rasulullah </span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">g</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">, "Wahai Rasulullah,
bagaimana menurutmu bila pakaian salah seorang dari kami terkena darah haidh,
apa yang harus dilakukannya?" Jawab Nabi</span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> g</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">, <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 13.5pt; margin-right: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
<b><span lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; mso-ascii-font-family: Souvenir; mso-hansi-font-family: Souvenir;">إِذَا أَصَابَ ثَوْبَ
إِحْدَاكُنَّ الدَّمُ مِنَ الْحَيْضَةِ ، فَلْتَقْرِصْهُ ، ثُمَّ لِتَنْضَحْهُ
بِالْمَاءِ ، ثُمَّ تُصَلِّي فِيهِ<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span dir="LTR"></span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span dir="LTR"></span>"<i>Bila darah haidh mengenai pakaian salah seorang dari
kalian, keriklah lalu siramlah dengan air kemudian shalatlah dengannya</i>."<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Hisyam adalah Ibnu Urwah bin Az-Zubair
bin Al Awwam Al Qurasyi. Dia dinilai <i>Tsiqah</i> oleh Ibnu Sa'd dan Abu
Hatim. Lih. <i>At-Tarikh Al Kabir </i>(8/Biografi 2673); <i>Al Jarh Wa
At-Ta'dil </i>(9/Biografi 249); <i>At-Tahdzib </i>(30/232).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Fatimah adalah binti Al Mundzir bin
Az-Zubair bin Al Awwam Al Qurasyiyyah Al Asadiyyah, isteri Hisyam bin Urwah.
Lih. <i>At-Tahdzib </i>(35/Biografi 7906).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Asma` adalah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq,
isteri Az-Zubair bin Al Awwam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Beliau meriwayatkan dari Nabi</span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">
g </span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">dan
dijuluki "<i>Dzatu An-Nithaqain</i>."<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Lih. <i>Ma'rifah Ash-Shahabah </i>(6/Biografi
3769); <i>Al Ishabah </i>(7/Biografi 10798). Kemudian akhir dari tulisan yang
hilang ditandai dengan biografi beliau (Asma`) </span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-style: italic;">h</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">.
<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn10">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftnref10" name="_ftn10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt;">[10]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> HR. Muslim dengan redaksi yang sama
–Pembahasan: <i>Pendusta dan Perusak Dari Tsaqif</i>. (2545/229). <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn11">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftnref11" name="_ftn11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt;">[11]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Yaitu hadits Asma` yang telah disebutkan
dalam footnote sebelumnya No. 8. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn12">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftnref12" name="_ftn12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt;">[12]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Musnad Al Humaidi (320). <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn13">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftnref13" name="_ftn13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt;">[13]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Jami' At-Tirmidzi (138). <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn14">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftnref14" name="_ftn14" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt;">[14]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> <i>Shahih Al Bukhari</i> (306). <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn15">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftnref15" name="_ftn15" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt;">[15]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Dalam manuskrip asli tertulis salah yaitu
"Salamah". Ralatnya diambil dari <i>As-Sunan</i>. Abdullah bin Maslamah
adalah Al Qa'nabi. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn16">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftnref16" name="_ftn16" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt;">[16]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> <i>Sunan Abi Daud </i>(365).<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn17">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftnref17" name="_ftn17" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt;">[17]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Riwayatnya ini dikeluarkan oleh Muslim
(291/110) dari Abu Bakar bin Abi Syaibah. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn18">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftnref18" name="_ftn18" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt;">[18]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> HR. Al Bukhari (132); Muslim (303/17-19)
dari hadits Ali, dia berkata, "Aku adalah laki-laki yang sering
mengeluarkan madzi …."<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Hadits ini juga diriwayatkan oleh Abu
Daud (209); An-Nasa`i (1/67) dan Ibnu Majah (505) dari hadits Al Miqdad tentang
kisah madzi yang akan disebutkan dalam kitab-kitab, <i>insya Allah</i>. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn19">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftnref19" name="_ftn19" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt;">[19]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Ibnu Hajar berkata dalam <i>At-Talkhish</i>
(1/55 No. 26); "Adapun yang menggunakan redaksi "Kemudian siramlah
dengan air", ini disebutkan oleh syeikh Taqiyuddin dalam <i>Al Ilmam</i>
dari riwayat Muhammad bin Ishaq bin Yasar dari Fatimah binti Al Mundzir dari
Asma`." <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn20">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftnref20" name="_ftn20" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt;">[20]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> <i>Al Umm</i> (1/58). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.479999542236328px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Souvenir;">Referensi: Musnad Imam Ahmad</span></div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.479999542236328px;">
Sumber link asli: http://panduan-hukum-islam.blogspot.com/</div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><br /></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><br /></span></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14435083294574047718noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2766821850658980997.post-83272024166977214502014-04-18T23:28:00.001-07:002014-04-18T23:28:23.055-07:00Nilai Penting Syarah Al Musnad<div class="MsoNormal" style="line-height: 17pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Nilai Penting <i>Syarah Al Musnad</i><o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Ketahuilah
wahai saudaraku yang kucintai, tidak diragukan lagi bahwa kitab-kitab para
ulama kita dan generasi Salafush Shalih yang diakui ulama sangat penting,
khususnya kitab-kitab Syarah. Ketahuilah bahwa <i>Syarah Al Musnad</i> karya
imam Ar-Rafi'i merupakan kitab penting yang dapat diambil manfaatnya oleh para
pelajar. Cukuplah sebagai bukti akan pentingnya kitab ini karena pensyarahnya
adalah imam Ar-Rafi'i</span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> r</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Adapun
mengenai nilai penting kitab ini dapat disimpulkan sebagai berikut:<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 40.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: large;">1.<span style="line-height: normal;"> </span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Nilai penting yang membedakan kitab
ini dari kitab-kitab lainnya adalah pengarang menyebut hadits dengan sanad dan
redaksi lengkap, seraya membahas tentang perbedaan antara naskah-naskah yang
ada padanya dan memberikan komentar terhadapnya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 40.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: large;">2.<span style="line-height: normal;"> </span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Imam Ar-Rafi'i juga menyebutkan
profil para perawi Al Musnad secara detail dengan menjelaskan sebagian dari
status mereka. Inilah keistimewaan kitab ini dari kitab-kitab lainnya. Beliau
tidak melalaikan salah satu darinya kecuali sedikit saja, dan aku juga telah
membahas sesuatu yang tidak disebutkan sesuai kemampuan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 40.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: large;">3.<span style="line-height: normal;"> </span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Beliau juga mentakhrij hadits-hadits
<i>Al Musnad</i>. Memang takhrijnya ringkas, tapi beliau menjelaskan hukum
hadits yang diuraikannya dan tidak ada yang luput dari takhrij tersebut kecuali
sedikit saja yang telah kujelaskan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 40.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: large;">4.<span style="line-height: normal;"> </span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Imam Ar-Rafi'i juga menjelaskan
arti-arti redaksi dan ungkapan-ungkapan pada hadits dengan menyebutkan
penafsiran-penafsiran yang ada.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 40.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: large;">5.<span style="line-height: normal;"> </span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Disamping itu, beliau memberi
komentar terhadap imam Abu Al Abbas Al Asham yang menyalahkan imam Asy-Syafi'i
dan menjelaskan hal tersebut di tempatnya. Beliau juga menjelaskan sebagian
kekeliruan yang dilakukan sebagian Huffazh. Lihat –misalnya- syarah hadits No.
38.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 40.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: large;">6.<span style="line-height: normal;"> </span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Beliau juga menjelaskan
redaksi-redaksi hadits yang <i>Gharib</i>, kemudian aku memberi penjelasan
gambling terhadapnya dengan menyebutkan pendapat-pendapat tokoh dalam bidang
ini, seperti imam Al Khaththabi, Al Jauhari dan lain-lain.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 40.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: large;">7.<span style="line-height: normal;"> </span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Beliau memberi komentar-komentar
fikih secara panjang lebar yang bisa disimpulkan dari hadits-hadits yang
disebutkan. Dalam hal ini beliau telah memberi komentar dan pendapat bagus.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 40.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: large;">8.<span style="line-height: normal;"> </span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Beliau juga sering menyebut pendapat
para fuqaha dengan mengemukakan argumen dan Tarjih (penguatan). Jadi Syarah ini
kaya dengan hadits-hadits Nabi</span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> g</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 40.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: large;">9.<span style="line-height: normal;"> </span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Beliau juga mengutip sebagian kitab
yang belum kami teliti, seperti <i>Musnad Muhammad bin Aslam </i>dan <i>Fawa'id
Muhammad Ibni Abdillah bin Abdul Hakam</i> dan kitab-kitab lainnya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 40.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: large;">10.<span style="line-height: normal;"> </span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Karena
pentingnya kitab ini, banyak ulama yang mengambil manfaat darinya dan
menjadikannya sebagai rujukan, seperti ulama-ulama di bawah ini:<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">a. Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqalani
dalam <i>Fathul Bari</i>. Misalnya adalah sebagai berikut:<o:p></o:p></span></span></div>
<ul>
<li><span style="font-size: large;">Bab Al Istijmar Witran (bersuci dengan batu secara ganjil)</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Bab Dalki Al Mar'ati Nafsiha Idza Tathahharat Min Al Mahidh (Wanita hendaknya meminjat dirinya jika telah suci dari haidh)</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Bab Ash-Shalat Baina As-Sawari Jama'atan (shalat berjamaah diantara tiang-tiang)</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Bab Idza Thawwala Al Imam Wa Kana Li Ar-Rajuli Hajatun (Jika seorang shalat berjamaah sementara Imam membaca bacaan yang panjang)</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Bab Al Jam'i Baina As-Suratain Fi Ar-Rak'ati (menggabungkan dua surah dalam satu rakaat)</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Dan juga
dalam <i>At-Talkhish Al Habir</i>; lihat (1/34).<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">b. Az-Zarqani dalam Syarah-nya
terhadap <i>Al Muwaththa`</i>. Lihat –misalnya- (1/23), (1/30), (1/77),
(2/322).<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">c. Abu Ath-Thayyib dalam <i>'Aun Al
Ma'bud </i>(3/4).<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">d. As-Suyuthi dalam <i>Tanwir Al
Hawalik</i>. Lihat –misalnya- (1/15), (1/18), (1/25), (1/35), (1/65), (1/114). Dan
juga dalam <i>Tadrib Ar-Rawi</i> (1/311). Dan juga dalam <i>Al Asybah Wa
An-Nazha'ir</i> (1/490). Dan juga dalam <i>Basth Al Kaffi </i>(hal 18).<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">e. Al Munawi dalam <i>Faidh Al Qadir
</i>(4/376).<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">f. Ibnu Al Mulaqqin dalam <i>Al
Khulashah</i>. Lihat –misalnya-: (1/23), (1/60), (1/111).<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Dan juga dalam <i>At-Taudhih Syarh
Al Jami' Ash-Shahih</i>.<i> </i><o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">g. Al Khathib Asy-Syarbini dalam <i>Al
Iqna' </i>(1/107) dan <i>Mughni Al Muhtaj </i>(1/473).</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;"><br /></span></span></div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.479999542236328px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Souvenir;">Referensi: Musnad Imam Ahmad</span></div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.479999542236328px;">
Sumber link asli: http://panduan-hukum-islam.blogspot.com/</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14435083294574047718noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2766821850658980997.post-27965361702163118792014-04-18T22:41:00.000-07:002014-04-18T23:24:38.522-07:00Perhatian Para Ulama Terhadap Musnad Al Imam Asy-Syafi’i<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Perhatian Para Ulama Terhadap Musnad Al Imam Asy-Syafi’i</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Musnad Al Imam Asy-Syafi’i adalah kitab yang berisi hadits-hadits dengan sanad ’Ali yang merupakan kumpulan riwayat-riwayat sang imam yang diriwayatkan secara Musnad. Kedudukannya tidak samar lagi bagi para penuntut ilmu. Para ulama memberi perhatian serius terhadap kitab ini. Mereka mendengarnya, meriwayatkannya dan berusaha keras memperdengarkannya kepada para penuntut ilmu. Lihat Barnamaj At-Tujaibi (Hal 119-120), Barnamaj Al Wadi Asyi (Hal 201), Itsaratu Al Fawa‘id Al Majmu’ah karya Al Hafizh Al ’Ala‘i (Q12), Al Mu’jam Al Mufahras (Hal 39), Al Majma’ Al Muassis (2/191,231,288,469,555,3/175,178), keduanya karya Al Hafizh Ibnu Hajar, Shilatu Al Half Bi-maushul As-Salaf karya Ar-Raudani (Hal 41) dan kitab-kitab lainnya baik berupa Mu’jam, Baramij maupun Masy-yakhah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>A. Penyusunan Musnad Al Imam Asy-Syafi’i </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sebagian ulama berperan besar dalam menyusun (mengurutkan) kitab ini. Di antaranya adalah Al Amir Sanjar bin Abdullah Al Jawali. Kitab ini dicetak dalam suatu jilid besar dengan Tahqiq DR. Mahir Al Fahl.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Imam Abu As-Sa’adat Ibnu Al Atsir menyusunnya sesuai bab-bab fikih yang bebas dari sanad-sanad dan syarahnya, sebagaimana yang akan diuraikan nanti.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Imam As-Sindi juga mengurutkannya dan kemudian dicetak dalam satu jilid yang beredar luas.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ahmad bin Abdurrahman As-Sa’ati juga mengurutkannya dan memberinya judul “Bada‘i’ Al Minan.</span></li>
</ul>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>B. Profil Para Perawi</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Para ulama memberi perhatian serius terhadap para perawi Musnad Al Imam Asy-Syafi’i. Al Hafizh Al Husaini menyusun biografi mereka dalam At-Tadzkirah Bi-Ruwat Al Kutub Al ’Asyarah. Kitab ini dicetak dengan Tahqiq DR. Rif’at Fauzi. </span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqalani juga menyusun buku tentang biografi mereka dalam kitabnya “Ta’jil Al Manfa’ati Bi-Rijali Al Aimmati Al Arba’ati”. Kitab ini dicetak beberapa kali dan yang terbaik adalah Tahqiq DR. Ikramulhaq. Juga syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Abdurrahman bin Abdul Khaliq Al Birsyinsi dalam kitab yang diberinya judul “Asma` Rijal Musnad Asy-Syafi’i” sebagaimana yang disebutkan oleh As-Sakhawi dalam Adh-Dhau‘u Al-Lami’ (4/54).</span></li>
</ul>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>C. Athraf Hadits</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqalani menyusunnya lalu memasukkannya ke dalam kitabnya “Ithaf Al Maharah”. Kitab ini dicetak dengan Tahqiq beberapa peneliti di Markaz As-Sunnah Wa As-Sirah An-Nabawiyah di Madinah Al Munawwarah dibawah pengawasan DR. Zuhair bin Nashir.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>D. Syarah-Syarahnya</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Beberapa ulama telah menyusun syarah kitab Musnad Asy-Syafi’i. Di antaranya adalah”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Imam Abu As-Sa’adat Ibnu Al Atsir Al Jizzi yang diberi judul “Syafi Al ’Iyyi Bi-Syarh Musnad Asy-Syafi’i”. Syarah ini sangat bagus, hanya saja sanad-sanadnya dibuang dan terkadang pengarang membahas status haditsnya baik yang Shahih maupun yang dha'if dengan menjelaskan bahasa dan hukum-hukumnya. Kitab ini dicetak dengan Tahqiq saudara syaikh Ahmad Sulaiman Hafizhahullah.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Imam Ar-Rafi’i, yaitu kitab yang ada di tangan pembaca ini, yang profilnya akan diuraikan nanti.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Amir Sanjar bin Abdullah Al Jawi (745 H) dalam beberapa jilid.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Al Hafizh As-Suyuthi yang diberi judul “Syafi Al ’Iyyi ’Ala Musnad Asy-Syafi’i”, dalam bentuk manuskrip.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">As-Sindi yang diberi judul “Mu’tamad Al Alma’i Fi Halli Musnadi Asy-Syafi’i” yang masih berbentuk manuskrip.</span></li>
</ul>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">As-Sa’ati Ahmad bin Abdurrahman Al Banna. Beliau mensyarah pengurutannya yang berjudul “Bada‘i’ Al Minan” dalam kitab yang diberi judul “Al Qaul Al Hasan Syarh Bada‘i’ Al Minan.” </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Referensi: Musnad Imam Ahmad</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Sumber link asli: http://panduan-hukum-islam.blogspot.com/</span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14435083294574047718noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2766821850658980997.post-22804611174794349772014-04-18T22:39:00.004-07:002014-04-18T22:39:48.564-07:00Profil Imam Abu Al Abbas Al Asham Penyusun Al Musnad<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: center;">
<b><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Profil Imam Abu Al Abbas Al Asham<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: center;">
<b><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Penyusun Al Musnad<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><b>[1]</b></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Beliau adalah Muhammad bin Ya’qub bin Yusuf bin Ma’qil
bin Sinan, seorang imam ahli hadits, ahli sanad pada masanya dan seorang
pengembara pada zamannya, Abu Al Abbas Al Umawi, <i>Maula </i>mereka. As-Sanani
Al Ma’qili An-Naisaburi Al Asham, putra dari Muhaddits Al Hafizh Abu Al Fadhl
Al Warraq.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">A. Kelahiran<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Abu Al Abbas Al Asham lahir pada tahun 247 Hijriyah.
Ayahnya termasuk salah seorang teman Ishaq bin Rahawaih dan Ali bin Hajar.
Sebagaimana yang dikatakan Abu Abdillah Al Hakim, dia adalah salah seorang yang
tulisannya paling bagus. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: large;"><st1:place w:st="on"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Para</span></st1:place><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> perawi yang
meriwayatkan hadits darinya adalah: Muhammad Ibnu Mikhlad Ad-Duri, Abdurrahman
bin Abi Hatim, Muhammad bin Al Qasim Al ’Atki dan putranya, Abu Al Abbas Al
Asham. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Beliau wafat pada tahun 274 Hijriyah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">B. Lawatan
Ilmiah & Menuntut Ilmu<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Ayahnya mengajaknya melakukan <i>Rihlah</i> ke Ashbahan
pada tahun 265 Hijriyah. Di <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">sana</st1:city></st1:place>
dia mendengar (hadits) dari Harun bin Sulaiman dan Usaid bin Ashim. Di Kufah
dia mendengar (hadits) dari: Ahmad bin Abdul Jabbar Al ’Utharidi, Ahmad bin
Abdul Hamid Al Haritsi, Al Hasan bin Ali Affan Al Amiri. Tapi di Al Ahwaz dan
Bashrah beliau tidak mendengar satu huruf pun. Kemudian beliau menunaikan
ibadah haji ke Makkah dan di <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">sana</st1:city></st1:place>
beliau mendengar (hadits) dari Ahmad bin Syaiban Ar-Ramli, teman Ibnu Uyainah.
Dia hanya mendengar darinya saja. Sedangkan di Baghdad beliau mendengar
(hadits) dari Zakariya bin Yahya Asad Al Marwazi, teman Sufyan bin Uyainah,
Abbas Ad-Duri, Muhammad bin Ishaq Ash-Shaghani, Yahya bin Abi Thalib, Muhammad
bin Ubaidillah bin Al Munadi dan beberapa tokoh lainnya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Di Mesir beliau mendengar dari: Muhammad bin Abdullah bin
Abdul Hakam, Ar-Rabi’ bin Sulaiman Al Muradi, Bahr Ibnu Nashr Al Khaulani dan
ulama-ulama yang semasa dengan mereka. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Di Damaskus beliau mendengar dari: Muhammad bin Hisyam
bin Mallas An-Numairi, Yazid bin Abdush Shamad dan Abu Zur’ah An-Nashri. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Di Beirut beliau mendengar dari: Al Abbas bin Al Walid Al
’Adzri. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Di Thursus beliau mendengar dari: Abu Umayyah
Ath-Thurthusi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Di Himsh beliau mendengar dari: Muhammad bin ’Auf dan Abu
Utbah Ahmad bin Al Faraj.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Di Al Jazirah beliau mendengar dari: Muhammad bin Ali bin
Maimun Ar-Raqi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Beliau mendengar <i>Al Maghazi</i> dari teks Al ’Utharidi
dan mendengar karya-karya Abdul Wahhab bin Atha` dari Yahya bin Abi Thalib.
Beliau mendengar karya-karya Zaidah dan <i>As-Sunan </i>karya Abu Ishaq Al
Fazari dari Abu Bakar Ash-Shaghani. Sedangkan <i>Al ’Ilal</i> karya Ali bin Al
Madini beliau mendengarnya dari Hambal. Untuk <i>Ma’ani Al Qur`an</i> beliau
mendengarnya dari Muhammad bin Al Jahm As-Samari, sedangkan untuk <i>At-Tarikh</i>
beliau mendengarnya dari Abbas Ad-Duri. Kemudian beliau pergi ke Khurasan saat
berusia 30 tahun.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Kudengar beliau berkata, “Aku menuturkan isi kitab <i>Ma’ani
Al Qur`an</i> pada tahun 270 ke atas.” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Beliau menuturkan kitab <i>Al Umm </i>karya Asy-Syafi’i
dari Ar-Rabi’. Beliau dianugerahi umur panjang dan memiliki reputasi baik
sehingga banyak para pelajar yang berbondong-bondong untuk menimba ilmunya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Seluruh yang dituturkannya adalah berdasarkan yang beliau
riwayatkan dari redaksinya, karena beliau mengalami tuli saat masih muda dalam
usia 20 tahun lebih sepulangnya dari <i>Rihlah</i>, kemudian tulinya semakin
parah hingga tidak bisa mendengar ringkikan keledai. Dalam Islam beliau telah
menuturkan hadits selama 76 tahun.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Para perawi yang meriwayatkan hadits darinya adalah: Al
Husain bin Muhammad bin Ziyad Al Qabbani, Abu Hamid Al A’masyi –keduanya lebih tua darinya-, Hassan
bin Muhammad Al Faqih, Abu Ahmad bin ’Adi, Abu Amru bin Hamdan, Al Hafizh Abu
Ali An-Naisaburi, imam Abu Bakar Al Isma’ili, Abu Zakariya Yahya bin Muhammad
Al ’Anbari, Abu Abdillah bin Mandah, Abu Abdillah Al Hakim, Abu Abdirrahman
As-Sullami, Abdullah Ibnu Yusuf Al Ashbahani, Abu Thahir bin Muhammisy, Yahya
bin Ibrahim Al Muzakki, Abu Al Qasim Abdurrahman bin Muhammad As-Sarraj, Abu
Shadiq Muhammad bin Ahmad bin Abi Al Fawaris Al ’Aththar, Al Faqih Abu Nashr
Muhammad bin Ali Asy-Syairazi, Abu Bakar Muhammad bin Muhammad bin Raja‘ Al
Adib, Abu Al Abbas Ahmad bin Muhammad Asy-Syadziyakhi, Abu Nashr Ahmad bin Ali
bin Ahmad bin Syabib Al Fami, Abu Ishaq Ibrahim bin Muhammad bin Ali bin
Muawiyah Al ’Aththar, Ishaq bin Muhammad bin Yusuf As-Sausi, Al Hasan bin
Muhammad bin Habib Al Mufassir, Sa’id bin Muhammad bin Muhammad bin ’Abdan, Abu
Ath-Thayyib Sahl bin Muhammad bin Sulaiman Ash-Shu’luki, Abu Ahmad Abdullah bin
Muhammad bin Hasan Al Mahrajani, Abu Muhammad Abdurrahman bin Abi Hamid Ahmad
bin Ibrahim Al Muqri‘, Abdurrahman bin Muhammad bin Ahmad bin Balawaih Al
Muzakki, Ubaid bin Muhammad bin Muhammad bin Mahdi Al Qusyairi, Abu Al Hasan
Ali bin Muhammad bin Ali Al Isfirayini Al Muqri‘, Abu Al Husain Ali bin
Muhammad As-Sab’i, Abu Al Qasim Ali bin Al Hasan Ath-Thuhmani, Abu Nashr
Manshur bin Al Husain Al Muqri‘, Al Qadhi Abu Bakar Ahmad bin Al Hasan Al
Hurasyi Al Hiri, Abu Bakar Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Haid, Abu Sa’id
Muhammad bin Musa Ash-Shairafi, Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Utsman Al
Baghdadi Ath-Thirazi, Muhammad bin Ibrahim bin Ja’far Al Jurjani dan masih
banyak lagi tokoh-tokoh lainnya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Ulama yang meriwayatkan darinya dengan <i>Ijazah </i>adalah
Abu Nu’aim Al Hafizh.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Al Hakim berkata, “Beliau tidak suka dijuluki ‘Al Asham’.
Imam kami, Abu Bakar Ibnu Ishaq Ash-Shabghi mengatakan “Al Ma’qili”. Dia
berkata, “Beliau menjadi tuli sepulangnya dari <i>Rihlah</i>. Beliau adalah
ahli hadits pada masanya. Tidak ada seorang pun yang berselisih pendapat
tentang kejujurannya dan kebenaran pendengarannya dan penilaian <i>Dhabith</i>
oleh ayahnya, Ya’qub Al Warraq terhadapnya. Beliau menganut madzhab bagus dan
taat beragama. Aku mendengar bahwa beliau mengumandangkan adzan selama 70 tahun
di masjidnya”. Dia berkata, “Beliau berakhlak baik dan dermawan. Terkadang
beliau membutuhkan sesuatu untuk biaya hidup lalu beliau menyiapkan kertas dan
makan dari hasil jerih payahnya. Inilah yang dicela oleh sebagian kalangan
bahwa beliau menjadikan hadits sebagai ladang bisnis. Padahal yang mencelanya
ini hanya orang-orang yang tidak mengenalnya, karena beliau sangat membenci hal
tersebut tapi tidak mau mengomentari orang yang mengatakan hal tersebut,
mengingat juru tulisnya dan putranya sering meminta hal tersebut (imbalan)
kepada orang-orang dan beliau sangat membencinya tapi tidak sanggup mencegah
keduanya.”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Yang mendengar darinya adalah para ayah, para anak dan
para cucu. Cukuplah beliau disebut sebagai orang mulia karena menceritakan
hadits pada tahun-tahun tersebut tapi tidak ada satu pun yang mencibirnya atau
mendebatnya. Tidak ada yang lebih banyak melakukan <i>Rihlah </i>(perjalanan)
dari satu negeri Islam ke negeri Islam lainnya daripada beliau. Aku pernah
melihat rombongan orang dari Andalusia dan warga Thiraz antri di depan pintu
rumahnya, dan begitu pula rombongan dari <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Persia</st1:country-region></st1:place> dan negeri-negeri kawasan
timur.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;"> </span></span></b><b style="line-height: 17pt;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;"> </span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">C. Pendapat
Para Ulama Tentang Beliau<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Al Hafizh Abu Hamid Al A’masyi berkata, “Kami menulis
tentang Abu Al Abbas bin Ya’qub Al Warraq dalam suatu majlis Muhammad bin Abdul
Wahhab Al Farra‘ pada tahun 275 Hijriyah.”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Al Hakim berkata: Aku mendengar Muhammad bin Al Fadhl bin
Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah: aku mendengar kakekku ditanya tentang hukum
mendengarkan kitab <i>Al Mabsuth</i> dari Abu Al Abbas Al Asham. Dia menjawab,
“Dengarkanlah darinya, karena dia seorang ulama <i>Tsiqah</i>. Aku pernah
melihatnya mendengar (hadits) bersama ayahnya di Mesir sementara ayahnya
menilai ketelitian pendengarannya.”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Dia juga berkata: Aku mendengar Yahya bin Manshur Al
Qadhi, aku mendengar Abu Nu’aim bin ’Adi dikerumuni sekelompok orang yang
menanyakan kepadanya tentang suatu tempat di Naisabur untuk membaca <i>Al
Mabsuth</i>, maka dia menjawab, “<i>Subhanallah!</i> di tengah-tengah kalian
ada orang yang meriwayatkan kitab ini, seorang yang <i>tsiqah </i>lagi
terpercaya yaitu Abu Al Abbas Al Asham, tapi kalian malah ingin mendengarnya
dari selain dia!.”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Abu Ahmad Al Hakim berkata: Aku mendengar Ibnu Abi Hatim
berkata, “Untuk kitab <i>Al Mabsuth</i> tidak ada perawi lain selain Abu Al
Abbas Al Warraq. Kami mendengar bahwa seorang yang <i>tsiqah </i>lagi <i>Shaduq</i>.”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">D. Lelucon<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Abu Abdillah Al Hakim berkata, “Aku menemui Abu Al Abbas
pada suatu hari di masjidnya. Dia keluar untuk mengumandangkan adzan shalat
Asar. Setelah berdiri di dalam menara, dia berkata dengan suara lantang
“Ar-Rabi’ bin Sulaiman mengabarkan kepada kami, Asy-Syafi’i mengabarkan kepada
kami”, kemudian dia tertawa dan orang-orang ikut tertawa, lalu dia
mengumandangkan adzan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Dia berkata, “Aku membaca tulisan Abu Ali Al Hafizh yang
menganjurkan kepada Abu Al Abbas Al Asham agar menarik hadits-hadits yang
disisipkan orang-orang atas namanya, yaitu hadits Ash-Shaghani dari Ali bin
Hakim dari Humaid bin Abdurrahman dari Hisyam bin Urwah, yaitu hadits tentang
dicabutnya ilmu pengetahuan, dan hadits Ahmad bin Syaiban dari Ibnu Uyainah
dari Az-Zuhri dari Salim dari ayahnya “Rasulullah</span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> g</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">
mengirim <i>Sariyyah</i>”. Katanya lebih lanjut: Maka Abu Al Abbas berkomentar
dengan mengatakan, “Semua yang meriwayatkan hadits ini dariku adalah pendusta,
dan hadits-hadits tersebut tidak ada dalam kitabku.”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">E. Wafatnya
<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Abu Al Abbas wafat pada tanggal 23 Rabi’ul Akhir tahun
346 Hijriyah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Ayahnya wafat pada tahun awal 277 Hijriyah di Naisabur,
selisih sekitar 60 tahunan. Dia adalah seorang yang berpengetahuan luas.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Dia meriwayatkan hadits dari: Ishaq bin Rahawaih,
Muhammad bin Humaid dan beberapa tokoh lainnya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: large;"><st1:place w:st="on"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Para</span></st1:place><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> tokoh
yang meriwayatkan darinya adalah: Putranya sendiri, Ibnu Abi Hatim dan Muhammad
bin Makhlad. Dia adalah orang yang tulisannya bagus.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Al Hakim berkata, “Aku mendengar Al Asham saat dia keluar
dan kami sedang berada di masjidnya. Saat itu jalan penuh sesak dengan orang
pada bulan Rabi’ul Awwal tahun 344 Hijriyah. Dia mendikte setiap Senin sore
dari kitab aslinya. Ketika dia melihat banyaknya <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">massa</st1:place></st1:city> dan orang-orang asing yang berdiri
khusyu’ di hadapannya dan rela memanggulnya di atas bahu mereka dari pintu
rumahnya menuju masjidnya, dia pun menangis lama seraya duduk di atas tembok
masjid, lalu berkata kepada orang yang meminta dikte, “Tulislah!: aku mendengar
Muhammad bin Ishaq Ash-Shaghani berkata: aku mendengar Al Asyaj, aku mendengar
Abdullah bin Idris berkata, “Suatu hari aku mendatangi pintu rumah Al A’masy
setelah kematiannya, lalu kuketuk pintu dan seorang budak perempuan yang sudah
mengenalku menjawab dengan mengatakan, “Aduh Abdullah, engkau menangis, apa
yang dilakukan bangsa Arab yang sering mendatangi pintu ini?”. Lalu banyak
orang yang menangis, kemudian dia berkata, “Sepertinya jalan ini tidak dimasuki
lagi oleh salah seorang dari kalian, karena aku tidak bisa lagi mendengar dan
penglihatanku telah lemah, telah tiba waktunya berangkat dan ajalku telah
dekat”. Ternyata setelah satu bulan atau kurang dari satu bulan, dia mengalami
kebutaan, <i>Rihlah</i> berhenti dan orang-orang asing kembali ke daerah mereka
masing-masing sehingga kondisinya menjadi seperti semula. Lalu dia menunjuk ke
arah pena dan menyadari bahwa orang-orang menginginkan riwayat. Maka dia
berkata: Ar-Rabi’ menceritakan kepada kami. Dia hapal 14 hadits dan 7 cerita. Dia
pun meriwayatkannya, lalu setelah itu kondisinya menjadi semakin buruk hingga
akhirnya dia wafat.”</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;"><br /></span></span></div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.479999542236328px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Souvenir;">Referensi: Musnad Imam Ahmad</span></div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.479999542236328px;">
Sumber link asli: http://panduan-hukum-islam.blogspot.com/</div>
<br />
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Lih. Biografinya dalam: <i>As-Siyar </i>(15/452);
<i>Al Ansab </i>(1/294-297); <i>Tarikh Dimasyq </i>(16/67-69); <i>Al Muntazham </i>(6/386-387);
<i>Tadzkiratu Al Huffazh </i>(3/860-864); <i>Al ’Ibar </i>(2/273-274); <i>Al
Wafi Bi Al Wafayat </i>(5/223); <i>Al Bidayah Wa An-Nihayah </i>(11/232); <i>An-Nujum
Az-Zahirah </i>(3/317); <i>Thabaqat Al Huffazh </i>Hal. 354, <i>Syadzarat
Adz-Dzahab </i>(2/373-374). <o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14435083294574047718noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2766821850658980997.post-36669688967492647162014-04-18T22:37:00.000-07:002014-04-18T22:37:44.155-07:00Profil Imam Ar-Rabi’ Sang Perawi Al Musnad<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: center;">
<b><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 16.0pt;"><span style="font-size: large;">Profil Imam Ar-Rabi’<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 16.0pt;">Sang Perawi Al Musnad<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><b>[1]</b></span><!--[endif]--></span></a></span></b><b><span style="font-family: Souvenir;"><o:p></o:p></span></b></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Beliau adalah Ar-Rabi’ bin Sulaiman bin Abdul Jabbar bin
Kamil, seorang imam, ahli hadits, pakar fikih, ulama besar dan tokoh ulama yang
masih tersisa, Abu Muhammad Al Muradi, <i>Maula</i> mereka, Al Mishri Al Muadzdzin.
Beliau adalah teman imam Asy-Syafi’i dan orang yang mentransfer ilmu darinya, syaikhnya
para muadzin di masjid Jami’ Al Fusthath dan orang yang meminta pendiktean
kepada syaikh-syaikh pada masanya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> </span></b><b style="line-height: 17pt;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">A. Kelahiran</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Ar-Rabi’ dilahirkan pada tahun 174 Hijriyah atau satu
tahun sebelumnya (173).<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">B. Menuntut
Ilmu & Komentar Para Ulama Terhadapnya<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Ar-Rabi’ Al Muradi termasuk salah seorang ulama besar
karena beliau mencapai kedudukan tinggi dan terkenal, dan banyak ulama-ulama
Hadits yang berdesak-desakan untuk menimba ilmunya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Beliau bukan ulama yang suka bepergian. Mengenai riwayat
bahwa Asy-Syafi’i mengutusnya ke <st1:city w:st="on">Baghdad</st1:city> untuk
menyampaikan <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">surat</st1:city></st1:place>
kepada Ahmad bin Hambal, riwayat ini tidak benar.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Beliau mendengar (hadits) dari: Abdullah bin Wahb, Bisyr
bin Bakr At-Tinnisi, Ayyub bin Suwaid Ar-Ramli, Muhammad bin Idris Al
Muththalibi, Yahya bin Hassan, Asad As-Sunnah, Sa’id bin Abi Maryam, Abu Shalih
dan beberapa ulama lainnya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: large;"><st1:place w:st="on"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Para</span></st1:place><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> perawi
yang meriwayatkan hadits darinya adalah: Abu Daud, Ibnu Majah, An-Nasa‘i dan
Abu Isa dengan perantara dalam kitab-kitab mereka. Perantara yang terdapat
dalam <i>Al Jami’ </i>adalah Muhammad bin Ismail As-Sullami. Di antara para
ulama lainnya (yang meriwayatkan hadits darinya) adalah: Abu Zur’ah, Abu Hatim,
Zakariya As-Saji, Shalih bin Muhammad, Ibnu Abi Daud, Ibnu Sha’id, Abu Nu’aim
Abdul Malik bin ’Adi, Abu Ja’far Ath-Thahawi, Abu Bakar bin Ziyad An-Naisaburi,
Abdurrahman bin Abi Hatim, Muhammad bin Harun Ar-Ruyani, Abu ’Awanah Al
Isfirayini, Abu Al Hasan bin Jusha, Abu Ali bin Habib Al Hasha‘iri, Isa bin
Musa Al Baladi, Ahmad bin Bahz Al Farisi, Abu Al Abbas Al Asham, Ahmad bin
Mas’ud Al ’Akri, Abu Al Fawaris bin Ash-Shabuni dan banyak lagi tokoh lainnya
baik di timur maupun di barat.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Beliau dianugerahi umur panjang dan namanya terkenal.
Banyak ulama hadits yang berbondong-bondong untuk menimba ilmunya. Beliau
adalah sebaik-baik syaikh karena menghabiskan umurnya untuk menyebarkan ilmu
pengetahuan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">An-Nasa‘i dan tokoh-tokoh lainnya berkata, “Beliau orang
yang tidak cacat.”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Abu Sa’id bin Yunus dan tokoh-tokoh lainnya berkata, “<i>Tsiqah</i>.”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Mereka meriwayatkan dari Ar-Rabi’ bahwa dia berkata,
“Semua Muhaddits yang meriwayatkan hadits di Mesir setelah Ibnu Wahb, aku-lah
yang minta pendiktean kepadanya.”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Ali bin Qudaid Al Mishri berkata, “Ar-Rabi’ membaca
dengan dialek.”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Diriwayatkan dari Asy-Syafi’i bahwa beliau berkata kepada
Ar-Rabi’, “Andai saja aku bisa memberimu makan dengan ilmu, pasti aku akan
memberimu makan dengannya.”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Beliau (Asy-Syafi’i) juga berkata, “Ar-Rabi’ adalah
perawi kitab-kitabku.”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Abu Umar bin Abdul Barr berkata, “Muhammad bin Ismail
At-Tirmidzi menyebut nama-nama ulama yang mengambil (meriwayatkan) kitab-kitab
Asy-Syafi’i dari Ar-Rabi’ dan mereka yang pergi untuk menemuinya dari berbagai
penjuru. Ternyata nama yang dia sebut jumlahnya mencapai sekitar 200 orang.”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Abu Umar berkata, “Sebelum Ar-Rabi’, tidak ada yang
mengumandangkan adzan di menara masjid Jami’ Mesir. Tokoh-tokoh yang mengadakan
<i>Rihlah</i> untuk menemuinya adalah untuk mendapatkan kitab-kitab
Asy-Syafi’i, dan dalam <i>Rihlah</i> tersebut ada yang selamat dan ada yang
lengah. Tapi dia tidak fokus dalam masalah fikih.”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Adz-Dzahabi berkata, “Dia termasuk salah seorang ulama
besar, tapi tidak sampai pada level Al Muzani, sebagaimana Al Muzani juga tidak
sampai pada level Ar-Rabi’ dalam bidang hadits. Abu Isa dalam <i>Jami’</i>-nya
meriwayatkan dari Ar-Rabi’ dengan <i>Ijazah</i>. Kami telah mendengar dari
jalurnya “Al Musnad” karya Asy-Syafi’i yang disaring oleh Abu Al Abbas Al Asham
dari kitab <i>Al Umm</i> untuk memberi semangat agar melakukan <i>Rihlah</i>
guna mendapatkan riwayatnya, karena bagaimanapun Asy-Syafi’i tidak mengarang <i>Al
Musnad</i>.”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Dikatakan bahwa syair ini susunan Ar-Rabi’:<o:p></o:p></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: center;">
<i><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Bersabarlah! Alangkah cepatnya jalan keluar<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: center;">
<i><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Barangsiapa membenarkan Allah dalam sesuatu<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: center;">
<i><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Dia akan selamat<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: center;">
<i><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Barangsiapa takut kepada Allah <o:p></o:p></span></span></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: center;">
<i><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Dia tidak akan tertimpa mara bahaya<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: center;">
<i><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Barangsiapa berharap kepada Allah<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: center;">
<i><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Dia akan mendapatkan apa yang diharapkannya<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">C. Wafatnya<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Abu Ja’far Ath-Thahawi berkata, “Ar-Rabi’, muadzin masjid
Jami’ Al Fusthath wafat pada hari Senin dan dimakamkan pada hari Selasa tanggal
21 Syawwal tahun 207 Hijriyah dan dishalati oleh Amir Khumaruwaih –Gubernur
Mesir saat itu- dan putra temannya, Ahmad bin Thulun.”</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;"><br /></span></span></div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.479999542236328px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Souvenir;">Referensi: Musnad Imam Ahmad</span></div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.479999542236328px;">
<div style="text-align: left;">
Sumber link asli: http://panduan-hukum-islam.blogspot.com/</div>
</div>
<br />
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Lih. Biografinya adalah: <i>As-Siyar</i> (12/587),
<i>Al Jarh Wa At-Ta’dil </i>(3/464), <i>Thabaqat Al Fuqaha</i> karya
Asy-Syairazi Hal. 79, <i>Tahdzib Al Kamal</i> Hal. 407, 408, <i>Tahdzib
At-Tahdzib</i> (1/219, 3/245, 246), <i>Tadzkiratu Al Huffazh </i>(2/586, 587), <i>Al
’Ibar </i>(2/45), <i>Thabaqat Asy-Syafi’iyyah </i>karya As-Subki (2/132, 139), <i>Al
Bidayah Wa An-Nihayah </i>(11/148), <i>Thabaqat Al Huffazh</i> Hal. 252, <i>Syadzarat
Adz-Dzahab</i> (2/159), <i>Al Muntazhim </i>(5/77).<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14435083294574047718noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2766821850658980997.post-84310515353378863582014-04-18T22:34:00.001-07:002014-04-18T22:35:28.556-07:00Mengenal Musnad Asy-Syafi’i<div class="MsoNormal" style="line-height: 17pt; margin-top: 5pt; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Mengenal Musnad Asy-Syafi’i</span></b><b><span style="font-family: Souvenir;"><o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Musnad Al Imam Asy-Syafi’i adalah Musnad yang terkenal di
kalangan ahli hadits dan fikih. Kitab ini tidak dikarang oleh imam Asy-Syafi’i </span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-style: italic;">r</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">, akan tetapi diperoleh dari riwayat
Abu Al Abbas Al Asham dari Ar-Rabi’ bin Sulaiman Al Muradi dari Asy-Syafi’i
yang berasal dari kitab <i>Al Umm</i> dan kitab-kitab lainnya. Jadi kitab ini
dinisbatkan kepada Asy-Syafi’i karena ia merupakan kumpulan riwayat-riwayat
haditsnya; hanya saja ia tidak memuat seluruh riwayat Asy-Syafi’i dalam
kitab-kitabnya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Hal ini dinyatakan oleh imam Ar-Rafi’i dalam mukadimah
Syarah-nya terhadap kitab ini. Dia menisbatkan penyusunan dan Takhrij ini
kepada imam Abu Al Abbas Muhammad bin Ya’qub bin Yusuf Al Asham. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Ibnu Hajar berkata dalam <i>Ta’jil Al Manfa’ah</i>,
“Asy-Syafi’i tidak menyusun Musnad ini, akan tetapi ia disusun oleh sebagian
ulama Naisabur yang diambil dari kitab <i>Al Umm</i> dan kitab-kitab lainnya
yang merupakan hasil pendengaran Abu Al Abbas Al Asham yang diriwayatkannya
secara menyendiri dari Ar-Rabi’. Dan masih banyak hadits-hadits riwayat
Asy-Syafi’i yang tidak dicantumkan dalam Musnad ini. Bukti akan hal ini adalah
perkataan imam para imam Abu Bakar Ibnu Khuzaimah, “Sesungguhnya terdapat
hadits-hadits Nabi</span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> g</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> yang tidak disebutkan
Asy-Syafi’i dalam kitabnya (Al Musnad)”. Dan memang, masih banyak hadits Nabi</span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">
g</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">
yang tidak terdapat dalam Musnad ini.<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[1]</span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Ar-Raudani berkata dalam <i>Shilatu Al Khalaf</i>,
“Musnad Al Imam Asy-Syafi’i</span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> r</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> adalah kitab yang memuat
hadits-hadits yang diriwayatkan secara <i>Musnad</i> oleh Asy-Syafi’i baik yang
<i>marfu'</i> maupun yang <i>Mauquf</i>. Kitab ini berasal dari riwayat <i>Sama’i</i>
(yang didapatkan dengan mendengarkan) Abu Al Abbas Al Asham dari Ar-Rabi’ bin
Sulaiman yang berasal dari kitab <i>Al Umm</i> dan <i>Al Mabsuth</i>, kecuali
empat hadits yang diriwayatkan oleh Ar-Rabi’ dari Al Buwaithi dari Asy-Syafi’i
yang ditemukan oleh Muhammad bin Mathr An-Naisaburi dari beberapa bab milik Abu
Al Abbas Al Asham. Tapi ada yang berpendapat bahwa Al Asham menyusunnya sendiri
secara independen.<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[2]</span><!--[endif]--></span></a> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Aku mengatakan, “Meskipun ukuran Musnad ini kecil dan
hadits-haditsnya sedikit bila dinisbatkan kepada riwayat-riwayat imam
Asy-Syafi’i</span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> r</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">, tapi ia dihimpun dari
sana-sini sehingga susah disesuaikan karena susunannya tidak berurutan dan
banyak pengulangan, sampai-sampai imam Ar-Rafi’i sering memberi komentar dalam
Syarah-nya dengan mengatakan, “Aku tidak tahu mengapa Abu Al Abbas menyebutnya
dua kali padahal tidak ada manfaatnya.”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Al Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam <i>Ta’jil Al Manfa’ah</i>,
“Orang yang menyusun hadits-hadits Asy-Syafi’i ini tidak mengurutkan baik
berdasarkan Musnad atau bab-bab. Hal ini sungguh sangat kurang, karena ia
dihimpun dari kitab <i>Al Umm</i> dan kitab-kitab lainnya, jadi bagaimana bisa
sesuai?. Karena itulah banyak terjadi pengulangan dalam beberapa tempat.”<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[3]</span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Ar-Raudani berkata dalam <i>Shilatu Al Khalf</i>,
“Pengarang tidak mengurutkannya sehingga banyak terjadi pengulangan dalam
beberapa tempat.”<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[4]</span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: large;">Aku mengatakan, “Berdasarkan pernyataan para ulama dan
lamanya waktu yang kugunakan untuk meneliti kitab <i>Al Musnad</i> saat
mentahqiq Syarah imam Ar-Rafi’i terhadap kitab ini, aku dapat menyimpulkan
dengan jelas bahwa ada beberapa poin yang berkaitan dengan metode pentakhrijan
Musnad ini dan pengurutannya, yang secara globalnya adalah sebagai berikut: <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 45.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 45.0pt; text-align: justify; text-indent: -27.0pt;">
</div>
<ol>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Souvenir; font-size: large; line-height: 17pt; text-indent: -27pt;">Hadits-hadits <i>Al Musnad</i>
disusun tanpa pengurutan dan hanya dikeluarkan dari tempatnya dalam kitab-kitab
Asy-Syafi’i. Hampir bisa dikatakan bahwa hadits-haditsnya tidak teratur dan
antara sebagian yang satu dengan sebagian lainnya tidak saling mengikuti (tidak
saling menyesuaikan), dan setiap hadits tidak bisa dipahami mengapa Asy-Syafi’i
mengeluarkannya kecuali setelah diteliti dan direnungkan lalu melihat kembali
kitab-kitab beliau. Bisa jadi Asy-Syafi’i mengeluarkan hadits tersebut untuk
suatu arti sementara hadits tersebut mengandung arti-arti lainnya, sehingga
akan diduga bahwa beliau mengeluarkannya untuk suatu arti yang bukan arti
sebenarnya dari pentakhrijan hadits tersebut.</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Souvenir; font-size: large; line-height: 17pt; text-indent: -27pt;">Banyak hadits-hadits yang terdapat
dalam <i>Al Musnad </i>disebutkan di selain tempatnya seperti yang berkaitan
dengan hukum-hukum fikih, sebagaimana yang terdapat dalam kitab <i>Ar-Risalah</i>,
<i>Ikhtilaf Al Ahadits, Ikhtilaf Asy-Syafi’i Wa Malik</i> dan lain-lainnya.
Masing-masing dari hadits-hadits yang terdapat dalam kitab-kitab tersebut merupakan
dalil atas hukum fikih yang merupakan bahasan paling utama padanya. Asy-Syafi’i
menyebutkannya dalam kitab-kitab tersebut untuk menjelaskan kandungan fikih
yang terdapat dalam kitab tersebut.</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Souvenir; font-size: large; line-height: 17pt; text-indent: -27pt;">Disamping itu, beliau menggabungkan
antara sebagian pembahasan-pembahasan fikih dan pembahasan yang semestinya
disusun secara independen, seperti pembahasan <i>Al Asyribah Wa Fadha‘il
Quraisy </i>(minuman dan makanan serta keutamaan Quraisy). Setelah itu beliau
menyusun kitab <i>Al Asyribah</i> secara independen.</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Souvenir; font-size: large; line-height: 17pt; text-indent: -27pt;">Disamping itu, sebagian bab-bab
fikih memuat hadits-hadits yang tidak berkaitan dengannya.</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Souvenir; font-size: large; line-height: 17pt; text-indent: -27pt;">Selain itu, ada beberapa hadits yang
terkadang diulang-ulang untuk suatu faedah, misalnya ia diriwayatkan secara <i>Mursal
</i>lalu diriwayatkan secara <i>maushul</i>, dan terkadang ada yang disebutkan
secara ragu-ragu lalu tidak ragu-ragu. <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Ada</st1:city></st1:place>
pula yang disebutkan tanpa faedah (tujuan) yang jelas, sampai imam Ar-Rafi’i
juga melakukan demikian saat mensyarah kitab ini, sebagaimana yang telah
diuraikan sebelumnya.</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Souvenir; font-size: large; line-height: 17pt; text-indent: -27pt;">Disamping itu, hadits-hadits <i>Al
Musnad</i> tidak diurutkan sesuai urutan bab-bab fikih yang umum. Karena itulah
sang peneliti harus bekerja keras untuk mendapatkan hadits yang mirip
dengannya. </span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Souvenir; font-size: large; line-height: 17pt; text-indent: -27pt;">Imam Al Asham menyebutkan sebagian
perkataan Asy-Syafi’i dalam masalah fikih setelah menyebutkan hadits-hadits,
dan hal ini dicela oleh imam Ar-Rafi’i. Tapi kasus ini jarang sekali.</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Souvenir; font-size: large; line-height: 17pt; text-indent: -27pt;">Imam Al Asham menyalahkan imam
Asy-Syafi’i dalam sebagian hadits. Hal ini telah diuraikan oleh imam Al Baihaqi</span><span style="font-family: 'KFGQPC Arabic Symbols 01'; font-size: large; line-height: 17pt; text-indent: -27pt;">
r</span><span style="font-family: Souvenir; font-size: large; line-height: 17pt; text-indent: -27pt;">
dalam kitabnya “<i>Bayan Khatha‘i Man Akhtha‘a ’<st1:place w:st="on"><st1:state w:st="on">Ala</st1:state></st1:place> Asy-Syafi’i</i>”. Hal ini telah
dijelaskan olehnya dan juga imam Ar-Rafi’i dalam <i>Syarah</i>-nya ini serta
ulama-ulama selain mereka berdua.</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Souvenir; font-size: large; line-height: 17pt; text-indent: -27pt;">Sebagian hadits tidak diriwayatkan
oleh Ar-Rabi’ dari Asy-Syafi’i secara langsung, tapi diriwayatkan oleh Al
Buwaithi dari Asy-Syafi’i secara tidak langsung, dan terkadang diriwayatkan di
tempat lain dari Asy-Syafi’i tanpa perantara, tapi yang sedikit sekali.</span></li>
<li style="text-align: justify;"><st1:place style="font-size: x-large; line-height: 17pt; text-indent: -27pt;" w:st="on"><st1:city w:st="on"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Ada</span></st1:city></st1:place><span style="font-family: Souvenir; font-size: large; line-height: 17pt; text-indent: -27pt;">
sebagian hadits yang Ar-Rabi’ tidak menyatakan dengan tegas bahwa dia
mendengarnya dari Asy-Syafi’i, tapi dia mengatakan, “Asy-Syafi’i berkata.”</span></li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir;">Itulah sebagian poin
penting yang aku peroleh dalam metode penyusunan dan pentakhrijan <i>Musnad
Asy-Syafi’i</i>. Hanya Allah jualah yang Maha Mengetahui.</span>
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Souvenir;">Referensi: Musnad Imam Ahmad</span></div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber link asli: http://panduan-hukum-islam.blogspot.com/</div>
<!--[if !supportFootnotes]-->
<br />
<hr size="1" style="text-align: left;" width="33%" />
<!--[endif]-->
<br />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">. 1/238-239.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Hal. 41. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> 1/239. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Hal. 41. <o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14435083294574047718noreply@blogger.com0Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia-6.2087634 106.84559899999999-6.4613213999999992 106.5228755 -5.9562054 107.16832249999999tag:blogger.com,1999:blog-2766821850658980997.post-90225644510351343182014-04-18T21:28:00.000-07:002014-04-18T21:44:56.973-07:00Profil (Biografi) Imam Asy-Syafi’i<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Profil (Biografi) Imam Asy-Syafi’i<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><b>[1]</b></span><!--[endif]--></span></a></span></b><b><span style="font-family: Souvenir;"><o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">(Beliau adalah) Muhammad bin Idris bin Al Abbas bin
Utsman bin Syafi’ bin As-Sa‘ib bin Ubaid bin Abdi Yazid bin Hasyim bin Al
Muththalib bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’b bin Luay bin
Ghalib. Beliau adalah seorang imam yang alim pada masanya, pembela hadits dan
ahli fikih agama Islam, Abu Abdillah Al Qurasyi Al Muththalibi Asy-Syafi’i Al
Makki, kelahiran Ghuzzah (Gaza) yang masih memiliki hubungan nasab dengan
Rasulullah</span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> g</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> dan putra pamannya, karena
Al Muththalib adalah saudara laki-laki Hasyim, ayah Abdul Muththalib.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> </span><b style="line-height: 17pt;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> </span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">A. Kelahiran
& Pertumbuhannya<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Imam Asy-Syafi’i lahir pada tahun 150 Hijriyah, tahun
wafatnya imam Abu Hanifah An-Nu’man </span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-style: italic;">r</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Pendapat terkenal yang dipegang Jumhur ulama adalah bahwa
beliau lahir di Ghuzzah (<st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Gaza</st1:city></st1:place>).
<st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Ada</st1:city></st1:place> pula yang
berpendapat bahwa beliau lahir di Asqalan dan ada pula yang berpendapat bahwa
beliau lahir di Yaman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Al Baihaqi berkata, “Seluruh riwayat menyatakan bahwa
beliau lahir di Ghuzzah lalu pindah ke Asqalan lalu ke Makkah selama beberapa
bulan.”<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[2]</span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Ayahnya, Idris, wafat dalam usia masih muda, lalu beliau
tumbuh sebagai anak yatim yang diasuh ibunya. Kemudian karena takut Syafi’i
kecil akan terlantar, maka ibunya memboyongnya ke Makkah saat berusia 2 tahun.
Selanjutnya beliau tumbuh besar di Makkah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">B. Menuntut
Ilmu<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Imam Asy-Syafi’i </span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-style: italic;">h</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> mulai
menuntut ilmu sejak kecil. Sebelumnya beliau belajar memanah hingga menjadi
paling hebat di antara teman-temannya. Dari 10 anak panah, 9 di antaranya berhasil
mengenai sasaran. Kemudian beliau belajar Bahasa Arab dan Syair hingga
menguasai seluruhnya dengan sempurna.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Imam Asy-Syafi’i berkata tentang dirinya sendiri, “Aku
seorang anak yatim yang diasuh ibuku, lalu ibuku mendorongku agar belajar di
sekolah dasar, padahal ibuku tidak memiliki uang untuk membayar guru, tapi
untungnya sang guru mau aku ikuti bila dia telah berdiri (selesai mengajar).
Setelah aku berhasil menghapal seluruh Al Qur`an, aku masuk masjid untuk
mengikuti kajian para ulama. Aku mendengarkan hadits dan permasalahan lalu
menghapalnya. Ketika itu ibuku tidak bisa memberiku uang untuk membeli kertas,
maka aku melihat tulang belulang lalu mengambilnya dan menulis di atasnya.
Setelah tulang-tulang tersebut penuh dengan tulisan, aku membuangnya ke dalam guci
sehingga aku memiliki sebuah guci besar (yang berisi tulang belulang).”<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[3]</span><!--[endif]--></span></a>
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Mush’ab bin Abdullah Az-Zubairi berkata: Pada mulanya
Asy-Syafi’i belajar syair, sejarah dan sastra, lalu setelah itu beliau belajar
fikih. Adapun sebab beliau belajar fikih adalah: Pada suatu hari beliau
mengendarai ontanya dan di belakangnya ada sekretaris Ubay, lalu beliau membaca
bait syair, kemudian sekretaris Ubay menepuknya dengan cemeti seraya berkata,
“Orang sepertimu akan kehilangan wibawa bila membaca seperti itu, di manakah
ilmu fikihmu?.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Kata Mush’ab lebih lanjut, “Beliau pun kaget
mendengarnya. Lalu beliau menghadiri kajian ilmiah (pengajian) Az-Zanji bin
Khalid, seorang mufti Makkah. Setelah itu beliau datang menemui kami dan
nyantri pada imam Malik bin Anas.”<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[4]</span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Di negerinya (Makkah), imam Asy-Syafi’i belajar ilmu
kepada: Muslim bin Khalid Az-Zanji, mufti Makkah, Daud bin Abdurrahman Al
’Aththar, pamannya Muhammad bin Ali bin Syafi’, putra paman Al Abbas, kakek
Asy-Syafi’i, Sufyan bin Uyainah, Abdurrahman bin Abu Bakar Al Mulaiki, Sa’id
bin Salim, Fudhail bin ’Iyadh dan beberapa ulama lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Saat berusia 20 tahun lebih dalam posisi telah menjadi
mufti dan imam, beliau melakukan lawatan ke Madinah dan mentransfer <i>Al
Muwaththa`</i> dari Malik bin Anas yang beliau tunjukkan kepadanya berdasarkan
hapalannya. <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Ada</st1:city></st1:place>
pula yang berpendapat bahwa beliau menunjukkan <i>Al Muwaththa`</i> kepadanya
berdasarkan hapalannya terhadap mayoritas isi kitab tersebut. Beliau juga
mentransfer banyak ilmu dari Ibrahim bin Abi Yahya, Abdul Aziz Ad-Darawardi,
’Aththaf bin Khalid, Ismail bin Ja’far, Ibrahim bin Sa’d dan ulama-ulama
sekelas mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Di Yaman beliau mentransfer ilmu dari Mutharrif bin
Mazin, Hisyam bin Yusuf Al Qadhi dan beberapa ulama lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Di Baghdad beliau mentransfer ilmu dari Muhammad bin Al
Hasan, pakar fikih Irak. Beliau nyantri dengannya dan mentransfer banyak ilmu
darinya. Beliau juga belajar kepada Ismail bin ’Ulayyah, Abdul Wahhab
Ats-Tsaqafi dan ulama-ulama lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Beliau mengarang banyak buku dan menyusun ilmu pengetahuan,
membantah para imam dan mengikuti atsar. Beliau menyusun ilmu Ushul Fikih dan
cabang-cabangnya. Reputasinya cemerlang dan banyak pelajar yang berguru
kepadanya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Ulama-ulama yang mentransfer hadits darinya adalah: Al
Humaidi, Abu Ubaid Al Qasim bin Salam, Ahmad bin Hambal, Sulaiman bin Daud Al
Hasyimi, Abu Ya’qub Yusuf Al Buwaithi, Abu Tsaur Ibrahim bin Khalid Al Kalbi,
Harmalah bin Yahya, Musa bin Abi Al Jarud Al Makki, Abdul Aziz Al Makki,
pengarang <i>Al Haidah</i>, Husain bin Ali Al Karabisi, Ibrahim bin Al Mundzir
Al Hizami, Al Hasan bin Muhammad Az-Za’farani, Ahmad bin Muhammad Al Azraqi,
Ahmad bin Sa’id Al Hamdani, Ahmad bin Abi Syuraih Ar-Razi, Ahmad bin Yahya bin
Wazir Al Mishri, Ahmad bin Abdurrahman Al Wahabi, putra pamannya Ibrahim bin
Muhammad Asy-Syafi’i, Ishaq bin Rahawaih, Ishaq bin Bahlul, Abu Abdirrahman
Ahmad bin Yahya Asy-Syafi’i Al Mutakallim, Al Harits bin Suraij An-Naqqal,
Hamid bin Yahya Al Balkhi, Sulaiman bin Daud Al Muhri, Abdul Aziz bin Imran bin
Miqlash, Ali bin Ma’bad Ar-Raqi, Ali bin Salamah Al-Laqabi, Amru bin Sawad, Abu
Hanifah Qahzam bin Abdullah Al Aswani, Muhammad bin Yahya Al ’Adni, Mas’ud bin
Sahl Al Mishri, Harun bin Sa’id Al Aili, Ahmad bin Sinan Al Qaththan, Abu
Ath-Thahir Ahmad bin Amru bin As-Sarh, Yunus bin Abdul A’la, Ar-Rabi’ bin
Sulaiman Al Muradi, Ar-Rabi’ bin Sulaiman Al Jizi, Muhammad bin Abdullah bin
Abdul Hakam, Bahr bin Nashr Al Khaulani dan beberapa ulama lainnya.<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[5]</span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">C. Manaqib
dan Pendapat Ulama Tentang Beliau <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Para ulama besar baik dulu maupun sekarang menyusun
Manaqib tentang imam ini. Meskipun ada sebagian orang yang berusaha menjatuhkan
beliau, tapi beliau malah semakin harum dan mulia. Orang-orang yang adil
(netral) menyatakan bahwa komentar tokoh-tokoh semasanya (yang menjatuhkan
beliau) hanya diucapkan berdasarkan hawa nafsu. Jarang sekali orang yang telah
mencapai tingkat imam dan membantah para penentangnya kecuali dia akan
dimusuhi. Kita berlindung kepada Allah dari memperturutkan hawa nafsu.
Dokumen-dokumen ini masih terlalu sempit bila dibandingkan dengan pujian para
ulama terhadap beliau.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Kakeknya, As-Sa‘ib Al Muththalibi adalah salah seorang
tokoh yang ikut perang Badar bersama kaum Jahiliyah lalu ditawan. Dia mirip
dengan Nabi</span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> g</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">. Ibunya adalah As-Syafa‘
binti Arqam bin Nadhlah, dan Nadhlah adalah saudara laki-laki Abdul Muththalib,
kakek Nabi</span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> g</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">. Dikatakan bahwa setelah
menebus dirinya dia masuk Islam.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Putranya, Syafi’ adalah orang yang pernah melihat Nabi</span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">
g</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">
dan termasuk salah seorang Sahabat kecil.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Putranya, Utsman adalah seorang Tabi'in. Aku tidak
mengetahui riwayat besarnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Adapun paman-paman Asy-Syafi’i, mereka berasal dari Azd.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Al Muzani berkata, “Aku belum pernah melihat orang yang
wajahnya lebih tampan dari Asy-Syafi’i </span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">r</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">. Terkadang beliau memegang
jenggotnya hingga tidak ada yang terlepas dari genggamannya.” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Abu Ubaid berkata, “Aku tidak melihat orang yang lebih
berakal dari Asy-Syafi’i.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Yunus Ash-Shadfi berkata, “Aku tidak melihat orang yang
lebih berakal dari Asy-Syafi’i. Suatu hari aku berdiskusi dengannya tentang
suatu permasalahan lalu kami berpisah, kemudian beliau menemuiku lalu memegang
tanganku seraya berkata, “Wahai Abu Musa, tidakkah kita berteman meskipun kita
tidak sepakat atas suatu permasalahan?!.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Adz-Dzahabi berkata, “Ini menunjukkan kesempurnaan akal
sang imam dan kesadarannya akan dirinya sendiri, karena orang-orang yang
berdebat itu akan senantiasa berselisih pendapat.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Ma’mar bin Syabib berkata: aku mendengar Al Ma‘mun
berkata, “Aku telah menguji Muhammad bin Idris dalam segala hal, ternyata
beliau orang yang sempurna.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Ahmad bin Muhammad, putra dari putri Asy-Syafi’i berkata,
“Aku mendengar ayah dan ibuku berkata, “Apabila Sufyan bin Uyainah ditanya
tentang Tafsir dan fatwa, dia menoleh kepada Asy-Syafi’i seraya berkata,
“Tanyakanlah kepada orang ini!.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Tamim bin Abdullah berkata: aku mendengar Suwaid bin
Sa’id berkata, “Ketika aku sedang di tempat Sufyan, dia datang lalu duduk dan
meriwayatkan hadits ringan. Tiba-tiba Asy-Syafi’i jatuh pingsan, lalu dikatakan
kepadanya, “Wahai Abu Muhammad, Muhammad bin Idris telah wafat” Maka Ibnu Uyainah
berkata, “Bila beliau wafat, maka orang yang terbaik pada masanya telah wafat.”<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[6]</span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">D. Akidah
Beliau <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Imam Asy-Syafi’i menganut akidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah
dan membenci akidah selain Ahlus Sunnah Wal Jamaah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Al Hakim berkata: aku mendengar Abu Sa’id bin Abi Utsman,
aku mendengar Al Hasan putra teman Asy-Syasyi, aku mendengar Ar-Rabi’, aku
mendengar Asy-Syafi’i ditanya tentang Al Qur`an. Maka dia berkata, “Ah, Ah! Al
Qur`an adalah Kalam Allah, barangsiapa mengatakan bahwa ia makhluk, maka dia
telah kafir.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Abu Daud dan Abu Hatim berkata: Dari Abu Tsaur, aku
mendengar Asy-Syafi’i berkata, “Tidak akan beruntung orang yang mendalami ilmu
Kalam.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Muhammad bin Yahya bin Adam berkata: Ibnu Abdil Hakam
menceritakan kepada kami, aku mendengar Asy-Syafi’i berkata, “Andai saja
manusia mengetahui (bahaya) yang terdapat pada ilmu Kalam dan hawa nafsu
(bid’ah), pasti mereka akan lari darinya seperti lari dari singa.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Az-Zubair bin Abdul Wahid berkata: Ali bin Muhammad
mengabarkan kepadaku di Mesir, Muhammad bin Abdullah bin Abdul Hakam
menceritakan kepada kami, dia berkata, “Setelah Asy-Syafi’i berdebat dengan
Hafsh Al Fard, beliau membenci Kalam. Beliau berkata, “Demi Allah, seandainya
orang alim memberi fatwa lalu dikatakan “Orang alim itu salah”, itu lebih baik
baginya daripada dia berbicara lalu dikatakan “Zindiq”. Sungguh tidak ada yang
lebih aku benci daripada Kalam dan orang-orang yang menganutnya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Adz-Dzahabi berkata, “Ini menunjukkan bahwa madzhab Abu
Abdillah adalah bahwa kesalahan dalam Ushul tidak sama dengan kesalahan Ijtihad
dalam <i>Furu’</i>.”<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[7]</span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Al Muzani berkata: aku mendengar Asy-Syafi’i berkata,
“Barangsiapa belajar Al Qur`an, nilainya akan besar; barangsiapa berbicara fikih,
kedudukannya akan naik; barangsiapa menulis hadits, hujjahnya akan kuat;
barangsiapa belajar bahasa, tabiatnya akan lunak; barangsiapa belajar ilmu
hitung, pendapatnya akan bermutu; dan barangsiapa yang tidak menjaga dirinya,
ilmunya tidak akan bermanfaat baginya.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Abdullah bin Ahmad bin Hambal meriwayatkan dari ayahnya.
Katanya, “Apabila Asy-Syafi’i telah mengetahui validitas (kebenaran) suatu
berita, beliau akan memegangnya dengan kuat. Hal terbaik yang selalu ada
padanya adalah beliau tidak menyukai ilmu Kalam dan yang selalu diburunya
adalah Fikih.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Ar-Rabi’ berkata: aku mendengar Asy-Syafi’i berkata, “<i>Mira‘</i>
(berdebat untuk menjatuhkan lawan) dalam agama akan membuat hati keras dan
menimbulkan dendam.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Kami mendengar Asy-Syafi’i berkata, “Keputusan hukumku
terhadap ahli Kalam adalah bahwa mereka harus dicambuk dengan pelepah korma
lalu dinaikkan di atas onta kemudian diarak keliling kampung (diperlihatkan
kepada suku-suku dan kabilah) seraya diumumkan, “Inilah balasan bagi
orang-orang yang meninggalkan Al Qur`an dan Sunnah lalu mempelajari ilmu Kalam.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Ar-Rabi’ berkata: aku mendengar Asy-Syafi’i berkata,
“Iman adalah ucapan dan perbuatan yang bertambah dan berkurang.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Aku mendengar beliau mengatakan, “Allah akan mengampuni
apa-apa yang terlintas dalam hati manusia dan mencatat perbuatan dan perkataan
mereka.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Diriwayatkan dari Asy-Syafi’i, dia berkata, “Tidaklah
seseorang mendebatku dalam rangka melawan kebenaran kecuali dia akan jatuh dari
kedua mataku; dan tidaklah seseorang menerima kebenaran kecuali aku akan
mencintainya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Abdullah bin Ahmad bin Hambal berkata: aku mendengar
ayahku berkata: Asy-Syafi’i berkata, “Kalian lebih tahu hadits-hadits yang
Shahih daripada kami. Bila ada hadits Shahih, kabarkanlah kepadaku agar aku
bisa berangkat untuk mendapatkannya, baik pemiliknya orang Kufah, orang Bashrah
atau orang Syam.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Harmalah berkata: Asy-Syafi’i berkata, “Semua yang aku
katakan, bila ada sabda Rasulullah</span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> g</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> yang Shahih yang berbeda
dengan ucapanku, maka ia lebih utama; dan janganlah kalian taklid kepadaku
(mengikuti pendapatku secara membabi buta).”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Ar-Rabi’ berkata: aku mendengar Asy-Syafi’i berkata,
“Apabila kalian menemukan dalam kitabku sesuatu yang bertentangan dengan Sunnah
Rasulullah</span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> g</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">, ambillah ia dan
tinggalkan apa yang kukatakan.”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Kudengar beliau berkata ketika ada seorang laki-laki yang
berkata kepadanya, “Wahai Abu Abdillah, apakah engkau akan mengambil hadits
ini?” Jawab Asy-Syafi’i, “Bila aku meriwayatkan hadits Shahih dari Rasulullah</span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">
g</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">
tapi tidak kuambil, saksikanlah oleh kalian bahwa akalku telah hilang.”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Al Humaidi berkata: Suatu hari Asy-Syafi’i meriwayatkan
sebuah hadits, lalu kutanyakan kepadanya, “Apakah engkau akan mengambilnya?”
Jawabnya, “Apakah engkau pernah melihatku keluar dari gereja atau memakai ikat
pinggang sehingga ketika kudengar hadits Rasulullah</span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">
g</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">
aku tidak mengucapkannya?!.”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Ar-Rabi’ berkata: kudengar beliau mengatakan, “Langit
mana tempat aku bernaung dan bumi mana tempat aku berpijak bila aku
meriwayatkan hadits dari Rasulullah</span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> g</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> lalu tidak kuucapkan?!.”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Diriwayatkan bahwa beliau berkata, “Apabila telah sah (shahih)
suatu hadits, itulah madzhabku; dan bila telah sah suatu hadits, lemparkanlah
ucapanku ke tembok!.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Di antara ucapan-ucapan beliau adalah:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
</div>
<ul>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span style="font-family: 'Courier New'; line-height: 17pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR" style="line-height: 17pt; text-indent: -18pt;"></span><span style="font-family: Souvenir; line-height: 17pt; text-indent: -18pt;">“Seburuk-buruk bekal menuju
akhirat adalah memusuhi hamba-hamba Allah.”</span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span style="font-family: 'Courier New'; line-height: 17pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR" style="line-height: 17pt; text-indent: -18pt;"></span><span style="font-family: Souvenir; line-height: 17pt; text-indent: -18pt;">Diriwayatkan dari beliau, “Tidaklah
aku mengangkat seseorang di atas kedudukannya kecuali dia akan meletakkan
padaku sesuai yang aku angkat.”</span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span style="font-family: 'Courier New'; line-height: 17pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR" style="line-height: 17pt; text-indent: -18pt;"></span><span style="font-family: Souvenir; line-height: 17pt; text-indent: -18pt;">Diriwayatkan dari beliau,
“Rusaknya orang alim adalah bila dia tidak memiliki teman, dan rusaknya orang
bodoh adalah bila akalnya sedikit; dan yang paling rusak dari keduanya adalah
orang yang berteman dengan orang yang tidak berakal.”</span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Souvenir; font-size: large; line-height: 17pt; text-indent: -18pt;">dari beliau, “Bila
kamu takut terkena ’ujub akan perbuatanmu, ingatlah keridhaan Dzat yang kamu
minta, nikmat yang kamu sukai dan siksa yang kamu takuti. Barangsiapa berpikir
demikian, dia akan merasakan bahwa amal perbuatannya kecil (tidak ada
apa-apanya). Alat kepemimpinan ada <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">lima</st1:city></st1:place>:
kebenaran dialek (bahasa), menyembunyikan rahasia, menepati janji, memulai
nasehat dan menunaikan amanah.”</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; line-height: 17pt; text-indent: 36pt;">Muhammad bin ’Ashamah Al Juzajani berkata: aku mendengar
Ar-Rabi’ berkata: aku mendengar Asy-Syafi’i berkata, “</span><st1:place style="font-family: Souvenir; line-height: 17pt; text-indent: 36pt;" w:st="on"><st1:city w:st="on">Ada</st1:city></st1:place><span style="font-family: Souvenir; line-height: 17pt; text-indent: 36pt;"> tiga macam yang merupakan obat bagi orang
yang tidak memiliki obat dan para dokter telah diingatkan agar melakukan
pengobatan dengannya: anggur, susu onta perahan dan tebu. Kalau bukan karena
tebu, aku tidak akan tinggal di negeri kalian.”</span><span style="font-family: Souvenir; line-height: 17pt; text-indent: 36pt;"> </span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Souvenir; font-size: large; line-height: 17pt; text-indent: 36pt;">Kudengar beliau mengatakan, “Penglihatan pembantuku kabur
dan tidak bisa melihat pintu rumah. Lalu aku mengambil sisa hati kemudian
kugunakan untuk mencelak matanya, ternyata dia bisa melihat setelah itu.”</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Souvenir; font-size: large; line-height: 17pt; text-indent: -18pt;">Diriwayatkan dari beliau,
“Sungguh ajaib orang yang makan malam dengan telor rebus lalu tidur, bagaimana
dia tidak mati?!.”</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Souvenir; font-size: large; line-height: 17pt; text-indent: -18pt;">Diriwayatkan dari beliau,
“Kacang brul dapat menambah otak sedang otak dapat menambah akal (kecerdasan).”</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Souvenir; font-size: large; line-height: 17pt; text-indent: -18pt;">Diriwayatkan dari beliau,
“Aku tidak melihat obat yang lebih berguna untuk mengobati wabah daripada bunga
violet yang dipakai sebagai minyak dan untuk diminum.”</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Souvenir; font-size: large; line-height: 17pt; text-indent: -18pt;">Masih dari Asy-Syafi’i,
“Ilmu adalah yang bermanfaat, bukan yang sekedar dihapal.”</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Souvenir; font-size: large; line-height: 17pt; text-indent: -18pt;">Diriwayatkan dari beliau, “Orang
cerdik lagi berakal adalah orang cerdas yang pura-pura lalai.”</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; line-height: 17pt; text-indent: -18pt;">Diriwayatkan dari beliau,
“Andai saja aku tahu kalau air dingin akan mengurangi sifat <i>Muru‘ah</i>-ku,
tentu aku tidak akan meminumnya.”</span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Souvenir; font-size: large; line-height: 17pt; text-indent: 36pt;">Beliau pernah ditanya, “Mengapa engkau sering memegang
tongkat padahal engkau tidak lemah?” Jawabnya, “Supaya aku ingat bahwa aku
seorang musafir.”</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; line-height: 17pt; text-indent: -18pt;">Beliau berkata,
“Barangsiapa senantiasa memperturutkan hawa nafsu, dia akan senantiasa menjadi
penyembah putra-putra dunia.”</span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; line-height: 17pt; text-indent: -18pt;">Beliau berkata, “Kebaikan
ada pada <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">lima</st1:city></st1:place>
hal: jiwa yang merasa cukup, tidak menyakiti orang lain, mencari rezki yang
halal, takwa dan percaya kepada Allah.”</span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; line-height: 17pt; text-indent: -18pt;">Diriwayatkan dari beliau,
“Simpanan paling bermanfaat adalah takwa dan simpanan yang paling berbahaya
adalah permusuhan.”</span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; line-height: 17pt; text-indent: -18pt;">Diriwayatkan dari beliau,
“Menjauhi maksiat dan meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat akan menerangi
hati. Lakukanlah khalwat (menyendiri [menyepi]) dan jangan bergaul dengan
orang-orang bodoh dan orang-orang yang tidak bisa berbuat adil terhadapmu. Bila
engkau membicarakan sesuatu yang tidak bermanfaat, kata-kata tersebut akan
menguasaimu dan engkau tidak bisa menguasainya.”</span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; line-height: 17pt; text-indent: -18pt;">Diriwayatkan dari beliau,
“Seandainya seseorang mewasiatkan sesuatu kepada orang paling berakal, maka dia
akan pergi kepada orang-orang zuhud.”</span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; line-height: 17pt; text-indent: -18pt;">Diriwayatkan dari beliau,
“Siasat manusia lebih berat daripada siasat binatang melata.”</span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; line-height: 17pt; text-indent: -18pt;">Diriwayatkan dari beliau,
“Orang berakal adalah orang yang akalnya dihindarkan dari segala hal yang
tercela.”</span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; line-height: 17pt; text-indent: -18pt;">Diriwayatkan dari beliau, “<i>Muru‘ah</i>
memiliki empat pilar: Budi pekerti mulia, dermawan, tawadhu’ dan (giat)
beribadah.”</span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; line-height: 17pt; text-indent: -18pt;">Diriwayatkan dari beliau,
“Seorang laki-laki tidak akan menjadi sempurna kecuali dengan empat hal: agama
(yang kuat), amanah, menjaga (kehormatan) dan teguh (konsisten).”</span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; line-height: 17pt; text-indent: -18pt;">Diriwayatkan dari beliau,
“Orang yang perlu kamu jilat bukanlah temanmu.”</span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; line-height: 17pt; text-indent: -18pt;">Diriwayatkan dari beliau, “Orang
yang menghasutmu akan menghasut (orang lain) untuk membencimu.”</span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; line-height: 17pt; text-indent: -18pt;">Diriwayatkan dari beliau,
katanya, “Tawadhu’ (rendah hati) adalah salah satu akhlak orang-orang mulia,
sedang Takabur adalah salah satu akhlak orang-orang hina. Tawadhu’ akan
melahirkan cinta, sedang Qana’ah akan melahirkan ketenangan.”</span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; line-height: 17pt; text-indent: -18pt;">Beliau berkata, “Orang yang
paling tinggi kedudukannya adalah orang yang kedudukannya tidak terlihat, dan
orang yang paling banyak keutamaannya adalah orang yang tidak terlihat
keutamaannya.”</span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Souvenir; line-height: 17pt; text-indent: -18pt;">Beliau berkata, “Tidaklah
seseorang tertawa karena kesalahan orang lain kecuali kebenarannya akan tampak
dalam hatinya.”</span></span></li>
</ul>
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: large;"><br /></span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Souvenir; font-size: large; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">E. Karya-Karya
Beliau<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><b>[8]</b></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.75pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 39.75pt; text-align: justify; text-indent: -21.75pt;">
</div>
<ol>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><i style="line-height: 17pt; text-indent: -21.75pt;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Ar-Risalah</span></i><span style="font-family: Souvenir; line-height: 17pt; text-indent: -21.75pt;">. Ini
adalah kitab pertama yang dikarang tentang Ushul Fikih.</span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><i style="line-height: 17pt; text-indent: -21.75pt;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Al Hujjah</span></i><span style="font-family: Souvenir; line-height: 17pt; text-indent: -21.75pt;">. Kitab
ini didiktekan beliau kepada murid-muridnya di Irak. Berdasarkan
permasalahan-permasalahan yang dibahas di dalamnya, kitab ini tergolong madzhab
Syafi’i yang <i>Qadim </i>(lama).</span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><i style="line-height: 17pt; text-indent: -21.75pt;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Ahkam Al Qur`an</span></i><span style="font-family: Souvenir; line-height: 17pt; text-indent: -21.75pt;">. Kitab
ini besar manfaatnya dan merupakan contoh bagus bagi penulisan fikih yang asli.</span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><i style="line-height: 17pt; text-indent: -21.75pt;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Ibthal Al Ishtihsan</span></i><span style="font-family: Souvenir; line-height: 17pt; text-indent: -21.75pt;">. Kitab
ini berisi bantahan terhadap Ulama Hanafiyah yang mengamalkan <i>Istihsan</i>.</span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><i style="line-height: 17pt; text-indent: -21.75pt;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Jima’ Al ’Ilmi</span></i><span style="font-family: Souvenir; line-height: 17pt; text-indent: -21.75pt;">. Kitab
ini merupakan pembelaan terhadap Sunnah dan seruan untuk mengamalkannya.</span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><i style="line-height: 17pt; text-indent: -21.75pt;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Itsbat An-Nubuwwah Wa
Ar-Radd ’<st1:place w:st="on"><st1:state w:st="on">Ala</st1:state></st1:place>
Al Barahimah</span></i><span style="font-family: Souvenir; line-height: 17pt; text-indent: -21.75pt;">.</span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><i style="line-height: 17pt; text-indent: -21.75pt;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Al Mabsuth</span></i><span style="font-family: Souvenir; line-height: 17pt; text-indent: -21.75pt;">. Sebuah
kitab fikih yang diriwayatkan darinya oleh Ar-Rabi’ bin Sulaiman dan
Az-Za’farani.</span></span></li>
</ol>
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: large;"><br /></span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><i><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> </span></i><b style="line-height: 17pt;"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">F. Wafatnya</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.0pt; margin-top: 5.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> </span></b><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Imam Asy-Syafi’i </span><span style="font-family: "KFGQPC Arabic Symbols 01"; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-style: italic;">h</span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> wafat pada tahun 204 Hijriyah di
Mesir. Di tanah Mesir beliau wafat dan di sanalah beliau tumbuh dengan sempurna
dan memiliki pendapat-pendapat yang matang. Di Mesir beliau melihat hal-hal
yang belum pernah dilihat sebelumnya, seperti tradisi, peradaban dan
jejak-jejak Tabi'in. <o:p></o:p></span></span></div>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<br />
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><span style="color: red;">copy paste sertakan sumber http://panduan-hukum-islam.blogspot.com/</span><br />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<br />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Souvenir;"><a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[1]</span></a> </span></span><span style="font-family: Souvenir;">Lih. Biografinya dalam: <i>At-Tarikh Al
Kabir </i>(1/42); <i>Al Jarh Wa At-Ta’dil </i>(7/201); <i>Hilyah Al Auliya`</i>
(9/63-161); <i>Manaqib Asy-Syafi’i </i>karya Al Baihaqi (1/76); <i>Tarikh
Baghdad </i>(2/56-76); <i>Shafwatu Ash-Shafwah</i> (2/265); <i>Tahdzib Al Asma`
Wa Ash-Shifat </i>(1/44-67); <i>Wafayat Al A’yan </i>(4/163-169); <i>Siyar
A’lam An-Nubala` </i>(10/5-99); <i>Al Wafi Bi Al Wafayat </i>(2/171-181); <i>Al
Bidayah Wa An-Nihayah </i>(10/691-694); <i>Thabaqat Asy-Syafi’iyyah </i>karya
Al Isnawi (1/11-14). <o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span style="font-size: x-small;"><a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[2]</span><!--[endif]--></span></span></a><i><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Manaqib Asy-Syafi’i </span></i><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">karya Al
Baihaqi (1/75).<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span style="font-size: x-small;"><a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[3]</span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dalam <i>Adab
Asy-Syafi’i </i>Hal. 24, Abu Nu’aim dalam <i>Al Hilyah </i>(9/73); Al Baihaqi
dalam <i>Manaqib Asy-Syafi’i </i>(1/92). <o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span style="font-size: x-small;"><a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[4]</span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim (9/70-71); Al
Baihaqi dalam <i>Manaqib Asy-Syafi’i </i>(1/96). <o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftnref5" name="_ftn5" title="">[5]</a> </span></span></span><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Lih. <i>Tarikh
Baghdad </i>(2/56-57); <i>Siyar A’lam An-Nubala` </i>(10/5-8).<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span style="font-size: x-small;"><a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[6]</span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Lih. <i>Siyar A’lam An-Nubala` </i>(10/17).<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div id="ftn7">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span style="font-size: x-small;"><a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftnref7" name="_ftn7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[7]</span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"> Lih. <i>Siyar A’lam An-Nubala` </i>(10/19).<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div id="ftn8">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 13.5pt; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<a href="file:///D:/KERJAAN/Syarah%20Musnad%20Syafi'i/Syarah%20Musnad%20Syafi'i%20jilid%201/Syarah%20Musnad%20Asy-Syafi'i%20I%20A%20OKE%20set.doc#_ftnref8" name="_ftn8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Souvenir; font-size: x-small; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference">[8]</span></span></span></a><span style="font-family: Souvenir; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: x-small;"> Lih. <i>Siyar
A’lam An-Nubala` </i>(10/5-99); <i>Mu’jam Al Muallifin</i> (3/116). </span><o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14435083294574047718noreply@blogger.com0